PROBOLINGGO - Fenomena alam tahunan berupa embun beku atau yang dikenal dengan sebutan "upas" kembali muncul di kawasan wisata Gunung Bromo, pada Jumat (11/7/2025) pagi.
Fenomena langka ini terjadi di lautan pasir dan padang savana Tengger, Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Embun beku di kawasan Bromo ini disebabkan suhu ekstrem yang menyentuh 5 derajat Celsius. Embun beku ini lalu menjadi kristal es di permukaan pasir dan dedaunan.
Eksotika lautan pasir yang dipenuhi bunga es ini menjadi daya tarik sendiri. Ratusan wisatawan baik lokal maupun mancanegara berdatangan untuk menyaksikan serta mengabadikan keindahan embun es usai menikmati panorama matahari terbit. Bahkan, ada yang rela memilih menginap di homestay sekitar Cemoro Lawang agar tak melewatkan momen terbaik saat bunga es mulai muncul menjelang fajar.
Gondo Handono, salah satu pelaku usaha wisata di kawasan Bromo, menyebutkan bahwa fenomena ini sudah berlangsung sejak Rabu pagi atau dua hari terakhir dan kemungkinan akan berlanjut dengan intensitas yang lebih tinggi.
“Dua hari ini embun es muncul cukup tebal, terutama di pagi hari. Suhu sekitar Bromo turun drastis hingga 5 derajat. Biasanya kalau cuaca cerah terus, bunga es bisa makin banyak dan lebih tebal esok harinya,” jelas Gondo.
Embun es ini terjadi disekitar kawasan Bromo, terutama disekitar Bukit Cemorolawang, area Kaldera hingga Savana Bromo.
"Dedaunan, pasir bromo dipenuhi embun upas tipis. Embun upas mencair saat suhu mulai menghagat seiring matahari terbit, "ulasnya.
Diprediksi, pada Bulan Agustus mendatang, suhu udara di Bromo mencapai 0 derajat selsius.
"Jika suhu udara mencapai 0 derajat, kemungkinan besar embun upas sangat tebal seperti bunga salju," pungkasnya.
Upas merupakan fenomena tahunan yang biasa terjadi saat musim kemarau, antara Juli hingga Agustus. (*)
Editor : M Fakhrurrozi