JAKARTA - PDIP diproyeksikan berhasil mencetak hattrick atau menang tiga kali beruntun dalam pemilu legislatif (pileg) DPR RI. Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat LSI Denny JA, PDIP memimpin perolehan suara dengan 16,82 persen.
“PDIP dipastikan hattrick, menang tiga kali di pemilu legislatif,” kata Direktur Konsultan Citra Indonesia – LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/2/2024). Kendati unggul, suara partai banteng tergerus jika dibandingkan hasil pileg 2019 yang mencapai 19,33 persen.
Pemilu 2024 juga mencatat fenomena split ticket voting atau perbedaan pilihan capres dan cawapres dengan partai pengusung. Berdasarkan data LSI Denny JA, dari seluruh pemilih PDIP, yang memilih Ganjar – Mahfud hanya 60,4 persen. Sedangkan yang mencoblos Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mencapai 32,8 persen. Sebagian kecil atau 5,5 persen pemilih PDIP juga ada yang memilih Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. “Split ticket voting terbanyak di PDIP,” kata Adjie.
Fenomena tersebut diperkuat dengan perbedaan yang cukup signifikan antara jumlah suara partai koalisi pendukung dengan hasil suara yang diraih kandidat presiden dan wakil presiden. Berdasarkan hasil quick count, total perolehan suara partai pengusung Anies – Muhaimin, yakni PKB, Nasdem, PKS, dan Partai Ummat, mencapai 28,82 persen. Namun, Anies – Muhaimin diproyeksikan hanya menggapai suara 24,99 persen.
Baca Juga : Tak Fokus Pilpres, PKN Targetkan Raih Kursi di Pileg
Begitu pula dengan koalisi partai pengusung Ganjar Mahfud, yakni PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura, diproyeksikan mencapai 23,04 persen suara. Namun, Ganjar – Mahfud diprediksi hanya mengantongi 16,56 persen suara. Di koalisi pendukung Prabowo – Gibran, total suara Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Gelora, Garuda, dan PBB mencapai 46,84 persen. Namun, Prabowo – Gibran berhasil mencapai 58,45 persen.
“Total suara partai koalisi Anies - Muhaimin dan Ganjar – Mahfud lebih besar dari perolehan dukungan capresnya,” kata Adjie. Dia menambahkan, fenomena pemilu saat ini mirip dengan 2004. Yakni, terdapat pemenang yang berbeda antara pileg dan pilpres. Pada 2004, juara pileg adalah Golkar dan Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla menjadi pememang pilpres.
Secara umum, hitung cepat LSI Denny JA memastikan delapan partai lolos ke Senayan karena berada di atas ambang batas 4 persen. Mereka adalah PDIP (16,82 persen), Golkar (14,93 persen), Gerindra (13,43 persen), PKB (10,56 persen), Nasdem (9,45 persen), PKS (8,36 persen), Demokrat (6,98 persen), dan PAN (6,59 persen).
Baca Juga : Prediksi Perolehan Kursi Partai dan Komposisi Caleg DPR RI Dapil Jatim yang Lolos ke Senayan
Satu partai yakni PPP belum bisa dipastikan apakah lolos atau tidak ke Senayan. PPP diproyeksikan mencapai 3,88 persen atau masih mungkin lolos karena berada di rentang margin of error plus minus 1 persen. “Jika akhirnya di atas 4 persen, PPP lolos,” kata Adjie.
Sedangkan PSI yang diproyeksikan meraih 2,71 persen dipastikan gagal mengirimkan wakilnya ke Senayan. "Kampanye massif yang dilakukan dengan image didukung Pak Jokowi tak bisa membuat PSI lolos parlemen,” ujarnya.
Partai-partai lainnya diproyeksikan berada di bawah 2 persen. Data masuk hitung cepat LSI Denny JA untuk suara partai di DPR RI sudah mencapai 99,60 persen atau secara statistik sudah dianggap stabil. (sof)
Editor : Sofyan Hendra