LUMAJANG - Pengasuh Pondok Pesantren Al- Afkar Salafy Lumajang, Gus Imron yang juga tokoh Nahdlatul Ulama turut bersuara dalam kontestasi Pilkada Lumajang 2024.
Bahkan, Gus Imron terang-terangan mendukung pasangan bakal calon bupati Indah Amperawati dan Yudha Aji Kusuma.
Menurutnya menjelang pilkada, ada beberapa narasi liar di masyarakat yang perlu diluruskan berkaitan dengan kewajiban memilih sesuai ormas keagamaan.
"Adanya narasi NU harus pilih calon bupati dari NU, tidak harus seperti itu. Kalau orang NU harus pilih orang NU di Pilkada itu malah menyalahi AD ART NU,” tegasnya Sabtu (24/8/2024).
Gus Imron mengatakan bakal calon bupati Indah Amperawati yang banyak dipandang bukan Kalangan NU, telah membuktikan mampu merangkul berbagai elemen masyarakat jadi layak didukung warga Nahdliyin.
"Kyai NU juga banyak yang mendukung, bahkan dari berbagai kalangan, saya sepakat dengan para kyai, Bunda Indah layak kita dukung" terangnya.
Gus Imron juga menanggapi soal kepemimpinan perempuan, dimana hal itu kerap menjadi batu sandungan para perempuan, dan dianggap perlu diluruskan.
"Perempuan jadi kepala daerah itu yaa gak papa, dari zaman dulu pemimpin perempuan sudah ada, dan kini semakin banyak contohnya Gubernur Khofifah," Jelasnya.
Ia menggaris bawahi yang tidak boleh memimpin perempuan misalnya saat sholat, jadi Imam laki-laki hingga soal rumah tangga.
Gus Imron juga tidak menampik banyaknya cibiran perempuan meminpin hal tersebut terjadi lantaran belenggu Budaya Patriarki yang melekat di masyarakat.
Gus Imron memandang sosok Indah Amperawati memiliki kerja nyata bahkan sebelum jadi Wakil Bupati.
"Kerjanya nyata, sopan, akhlak bagus. saya sendiri sejak kepemimpinan Bupati Fauzi, mengenal Bu Indah, saat itu beliau Kabag Keuangan. Ketika ada kegiatan kyai di pendopo, yang menyiapkan Bunda Indah,” ujarnya.
Gus Imron juga mengaku, sebelumnya ia tidak pernah terlibat dalam politik praktis. Baru kali ini terlibat dalam Pilkada dan mendukung Bunda Indah.
“Sebelumnya saya selama jadi kyai tidak pernah ikut urusan Pilkada. Baru kali ini karena banyaknya masalah di Lumajang," ucapnya.
Terakhir, Gus Imron berpesan, siapa yang jadi bupati selanjutnya sudah menjadi kehendak Allah.
“Yang tahu Gusti Allah, kita hanya bisa berdoa dan usaha," pungkasnya.(*)
Editor : M Fakhrurrozi