SURABAYA - JTV Surabaya menggelar Dialog Khusus bertajuk “Transformasi Pola Baru Transmigrasi Tahun 2025: Pindah, Berkarya, Sejahtera” pada Rabu (26/11/2025). Acara yang berlangsung di Studio JTV Surabaya ini menjadi bagian dari rangkaian pra-pemberangkatan transmigran asal Jawa Timur.
Dialog menghadirkan narasumber dari pemerintah pusat dan daerah, di antaranya Ir. Rajumber Prihatin, M.Si, Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KTrans) Kementerian Transmigrasi RI; Purwanti Utami, Kabid Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Disnakertrans Jatim; Lidya Wulandari Nathan Marak, Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Konawe; serta Luluk Qurotu Aini, perwakilan transmigran asal Jawa Timur. Acara dipandu oleh Host Mustika Ratna.
Melalui dialog ini, para calon transmigran mendapatkan pemahaman mengenai pola baru transmigrasi 2025 yang menekankan penguatan ekonomi keluarga, kesiapan lahan, peningkatan fasilitas permukiman, hingga pendampingan usaha di lokasi tujuan. Pemerintah menegaskan bahwa program transmigrasi kini diarahkan menjadi lebih modern, mandiri, dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.Kegiatan ini juga bertujuan memberikan keyakinan dan pengetahuan yang cukup kepada calon transmigran sebelum mereka diberangkatkan ke lokasi penempatan.

Salah satu narasumber, Luluk Qurotu Aini, merupakan transmigran asal Kabupaten Malang yang telah dua tahun menetap di Konawe sejak diberangkatkan pada 2023. Ia menceritakan awal ketertarikannya mengikuti transmigrasi pada masa pandemi, ketika sulit mencari pekerjaan dan mulai mencari peluang baru.
Menurut Luluk, fasilitas dasar sudah tersedia ketika ia tiba di lokasi transmigrasi, mulai dari kasur, peralatan masak, beras, dua tabung gas, hingga biaya hidup selama satu tahun. Ia dan keluarganya kemudian mulai mengolah lahan dari nol, memagari area agar tidak diganggu ternak, serta menanam berbagai kebutuhan pangan seperti cabai dan sayuran. Setelah hasil panen mulai berlebih, ia menjualnya dengan berkeliling ke warga lokal, termasuk komoditas terong, kacang, pepaya, dan pisang.
“Pengalaman selama menjadi transmigran di Konawe sangat baik, karena saat pertama tiba kondisi benar-benar mulai dari nol. Kami harus mengolah lahan hingga menjadi produktif. Harapan saya, transmigran selanjutnya bisa bertahan dan memajukan kawasan yang awalnya belum berkembang hingga menjadi lebih maju.”
Sementara itu, Juniar Gea, calon transmigran asal Tulungagung yang akan ditempatkan di Sidrap, Sulawesi Selatan, turut menyampaikan harapannya.

“Harapan saya dari program transmigrasi ini adalah dapat meningkatkan perekonomian keluarga, mampu beradaptasi dengan warga baru, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik di hari tua nanti.” (Nevenia)
Editor : M Fakhrurrozi



















