SURABAYA - Banyaknya kejadian bencana di Jatim yang berdampak pada infrastruktur pendidikan, mendapat perhatian BPBD Jatim.
Berkolaborasi dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Badan Pengembangan SDM (BPSDM) Jatim, BPBD Jatim menggelar Training of Trainer (ToT) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Kegiatan diikuti 200 guru se-Jawa Timur. Ratusan guru dari berbagi jenjang mulai PAUD, SD, SMP hingga SMA ini akan mengikuti pelatihan selama 4 hari mulai Senin (28/10/2024) hingga Kamis (31/10/2024) di Kampus BPSDM Jatim, Jalan Balongsari Tama Surabaya.
Kegiatan dibuka Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Jatim Benny Sampirwanto dengan didampingi Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.
Turut hadir juga, Ketua IGI Jatim Sukari S.Pd,M.Pd, Plt. Kabid PK BPBD Jatim Dadang Iqwandy, Plt. Kabid RR Dhani Aribowo, Penata PB Ahli Madya Sriyono, dan perwakilan Kalaksa BPBD Kabupaten/Kota se-Jatim.
Dalam arahannya, Asisten I Pemprov Jatim Benny Sampirwanto menyampaikan apresiasi kepada BPBD Jatim atas inisiatifnya melaksanakan TOT SPAB bagi para guru di Jatim.
Menurutnya, pelaksanaan ToT SPAB bagi para guru ini sangat penting mengingat banyaknya potensi bencana yang dimiliki Jawa Timur, seperti, banjir, longsor, tsunami, gempa bumi, erupsi gunung api hingga bencana akibat pandemi dan kegagalan teknologi.
"Mayoritasnya, setiap kejadian bencana itu selalu berdampak pada sarana prasarana pendidikan. Apalagi, banyak sekali keberadaan satuan pendidikan di Jatim yang berada di lokasi rawan bencana," ujarnya.
Karenanya, kegiatan ToT SPAB ini dipandang penting untuk mempercepat proses edukasi kebencanaan di sekolah-sekolah, yang selama ini telah dijalankan BPBD Jatim melalui Program SPAB.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto lalu menegaskan, bahwa bencana adalah urusan bersama, bukan hanya urusan pemerintah saja.
Dengan kegiatan kolaboratif antara BPBD, BPSDM dan IGI Jatim ini, pihaknya ingin agar para guru di Jatim bisa terlibat dalam melakukan sosialisasi dan edukasi bencana, baik saat proses pencegahan, saat tanggap darurat maupun pasca bencana.
Gatot berharap, kegiatan ini bisa membantu percepatan ketangguhan sekolah di Jatim, melalui kegiatan SPAB yang dilakukan para guru di masing-masing sekolah.
Untuk itu, lanjutnya, BPBD Jatim berharap para guru di setiap sekolah yang mengikuti ToT SPAB ini bisa meneruskan materi yang diterima kepada anak didiknya, sehingga para siswa mengerti akan ancaman bencana dan upaya menanggulanginya.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan TOT yang perdana. Nantinya kita akan laksanakan lagi dengan peserta yang lebih banyak, sehingga bisa menjangkau yang lebih luas," terangnya.
Sementara, Ketua IGI Jatim Sukari mengaku sangat berterima kasih dengan fasilitasi yang diberikan BPBD Jatim dan BPSDM Jatim kali ini.
Baginya, kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi para anggotanya. Sebab, selama ini, para guru tidak tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana yang menimpa sekolah.
"Dengan pelatihan ini kami juga bisa mensosialisasikan kepada anak didik di sekolah, sehingga semuanya bisa paham akan upaya pengurangan risiko bencana, " terangnya.
Sementara, sebagai tanda dimulainya acara ini, dilakukan seremoni penyematan tanda peserta oleh Asisten I Pemprov Jatim Benny Sampirwanto dan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto kepada perwakilan peserta.
Dalam kesempatan ini, Ketua IGI Jatim Sukari juga menyerahkan slayer dan Buku IGI kepada Asisten Benny Sampirwanto dan Kalaksa Gatot Soebroto. (*)
Editor : M Fakhrurrozi