SURABAYA - Kemampuan bahasa Inggris tidak cukup dikuasai hanya dengan satu cara. Perlu juga metode-metode yang menyenangkan agar proses pembelajaran tidak cepat jenuh. English Conversation Club (ECC) merupakan suatu komunitas bahasa Inggris di Surabaya yang yang dirikan oleh Edy Mulyanto sejak 2013.
ECC Surabaya menerapkan metode belajar English for fun and frienship. Komunitas ini tidak mengajari bahasa Inggris, akan tetapi memberikan wadah pada pesertanya untuk mengembangkan kemampuannya dengan cara praktik langsung, berdiskusi, mengobrol, dan bermain menggunakan bahasa Inggris. Tujuan awal dibentuknya komunitas untuk alasan sosial, yang mana muncul rasa prihatin Edy kepada masyarakat yang sudah membayar mahal untuk kursus bahasa Inggris tapi belum bisa mengaplikasikannya.
"Jadi kami tidak mengajari tentang bahasa Inggris tapi, memberikan ruang untuk masyarakat yang sudah melakukan kursus atau semacamnya agar kemampunyanya semakin terasah dan bisa dipakai," ucap Edy founder ECC yang saat ini menjabat sebagai chairman Surabaya ECC.
Ada juga beberapa kegiatan lain seperti Annual English Camp dan City Tour. ECC Surabaya sudah memiliki sekitar 300 anggota. Tak jarang juga komunitas yang sudah berdiri selama 10 tahun ini didatangi oleh orang-orang mancanegara untuk mencari relasi atau pekerjaan. Tak hanya terbatas dari Surabaya, komunitas ini juga menerima peserta dari daerah lain seperti Sidoarjo, Gersik, dan Bangkalan dangan syarat berusia tujuh belas tahun ke atas.
"Karena topik pembahasan kita biasanya mengenai poligami, Keluarga Berencana, dan topik-topik dewasa yang pro-kontra untuk memancing diskusi jadi kurang nyaman kalau dibahas sama anak yang berusia dibawah 17 tahun," pungkasnya.
Untuk bergabung dalam komunitas ECC Surabaya tidak dikenakan biaya sama sekali. Akan tetapi, akan dikenakan deposit sebesar Rp 50.000 yang nantinya akan dikembalikan setelah empat kali pertemuan.
"Awalnya kita free, tapi banyak orang yang tidak serius mau coba-coba saja. Akhirnya kita kenakan deposit Rp 50.000 yang bakal kita kembalikan setelah melakukan empat kali pertemuan. Jadi, yang tidak serius akan mikir dua kali karena ada depositnya," pungkas Edy. (Ervina Dwi Magfiroh/Zafira Ubaida Purenitta)
Editor : Iwan Iwe