SURABAYA - Aksi penganiayaan dan kekerasan didunia pendidikan kembali terjadi. Seorang Siswa Taruna Junior Tewas dengan luka memar dibagian kepala dan dada diduga dianiaya oleh seniornya. Atas kejadian tersebut, Orang tua ( Bapak ) korban langsung melaporkan di Mapolsek Gunung Anyar Surabaya, Senin (6/02) pagi tadi.
Ditemui di Polsek Gunung Anyar Surabaya, usai membuat laporan kepolisian, Muhammad Yani Orang tua ( Bapak ) dari MRF (19) korban meninggal dunia diduga akibat dianiaya oleh seniornya, masih terlihat murung matanya juga memerah tak kuasa membendung kesedihan.
Pria yang tinggal di Mojokerto ini, mengaku mendapat kabar jika putra pertamanya meninggal di Rumah Sakit Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Minggu (5/2/23) malam.
"Saya baru dikabari Pukul 22.48 WIB, dan saat itu langsung kerumah sakit. Saat melihat kondisinya di kamar jenasah di bagian wajah dan dada anak saya banyak luka", Kata Yani
Bahkan, Yani masih tidak percaya, pembina korban disekolah mengatakan jika korban meninggal karena terpeleset dikamar mandi. "Kalau kata pembinanya terpeleset dikamar mandi kan tidak masuk akal. Dugaan saya itu dianiaya, soalnya bibirnya itu juga bengkak, hidung sebelah kanan bengkak, serta dahi kanan kiri memar, terus leher sama dada ini memar gosong - gosong semua dan mulut mengeluarkan darah semuanya", Ungkapnya.
Untuk kesalahan anaknya, Bapak korban tidak banyak mengetahui. Namun setiap pulang kerumah, korban sering mengeluh ke neneknya, karena sering di-bully sampai dipukul oleh seniornya. Korban sendiri baru 5 bulan masuk di kampus Politeknik Pelayaran Surabaya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada pihak sekolah Politeknik Pelayaran Surabaya, Kadek selalu Wakil Rektor 2 yang ditemui oleh sejumlah awak media belum bersedia memberikan keterangan. "Nanti yang memberikan keterangan langsung pak rektor", Tandas Kadek.
Reporter: Bagus Setiawan
Editor: Vita Ningrum