JEMBER - Di tengah hiruk-pikuk kawasan Jalan Gajahmada 23 Nomor 41, Kelurahan Condro, Kecamatan Kaliwates, Jember, terdapat sosok sederhana namun penuh kreativitas. Ia adalah Prastowo Cahyo Hutomo. Di sela kesibukan setiap harinya, ia memilih mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang tak biasa, mengolah limbah bambu menjadi kerajinan tangan bernilai seni tinggi.
Awalnya, Prastowo hanya iseng membuat kipas dari bambu. Namun dari coba-coba itu, lahir ide-ide baru yang lebih menantang. Kini, ia rutin memproduksi miniatur kapal layar, kapal pesiar, dan aneka perahu tradisional yang seluruhnya dibuat dari limbah bambu. “Waktu bikin kipas pertama kali, tiba-tiba kebayang membuat perahu. Saya coba buat, ternyata bisa,” ujar Prastowo.
Bahan bakunya pun tak sulit. Ia memanfaatkan limbah bambu yang berserakan di aliran Sungai Bedadung, yang tak jauh dari rumahnya. Proses pembuatannya cukup telaten. Bambu dibelah, diambil bagian dagingnya, kemudian dibentuk secara detail. Untuk satu perahu layar, ia membutuhkan sekitar dua ruas bambu dan waktu pengerjaannya sekitar sepuluh hari.
Soal harga, Ia membanderol kerajinannya mulai dari Rp100 ribu, tergantung bentuk dan tingkat kerumitan motif. Meski sederhana, miniatur kapal buatannya telah menarik perhatian banyak pecinta seni dan kolektor lokal.
Lewat ketekunan dan kreativitasnya, Prastowo membuktikan bahwa limbah bukanlah akhir dari nilai, tetapi bisa menjadi awal dari keindahan. Tak hanya menghasilkan karya, ia juga sekaligus menjaga lingkungan dari tumpukan sampah bambu yang kerap mencemari sungai.
Editor : JTV Jember