NGAWI - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi mencatat adanya penurunan produktivitas panen tembakau pada musim tanam tahun 2025. Penurunan ini disebabkan oleh mundurnya masa tanam serta kondisi cuaca yang tidak menentu, terutama karena masa panen bertepatan dengan musim hujan.
Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi, Dwi Rahayu Puspitaningrum, menjelaskan bahwa luas lahan tanam tembakau tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu sekitar 1.500 hektare. Namun, produktivitas hasil panen mengalami penurunan hingga 20 persen.
“Tahun lalu, dalam satu hektare lahan bisa dilakukan enam kali petik dengan hasil mencapai 1,7 ton. Tahun ini hanya empat kali petik dengan hasil sekitar 1,2 ton per hektare,” terang Dwi Rahayu.
Menurutnya, penurunan ini tidak hanya berdampak pada jumlah produksi, tetapi juga pada kualitas tembakau. Banyak tanaman yang terkena hujan, sehingga mutu daun tembakau menurun dan harga jualnya ikut terdampak.
Meski demikian, DKPP Ngawi tetap optimistis bahwa minat petani untuk menanam tembakau masih tinggi di tahun mendatang. Dwi Rahayu berharap para petani dapat memperhatikan waktu tanam agar tidak kembali berbenturan dengan musim hujan.
“Kami imbau agar masa tanam dilakukan sekitar bulan Juni, saat kondisi cuaca lebih mendukung,” tambahnya. (Ni Luh Ayu)
Editor : M Fakhrurrozi



















