NGAWI - Bulan suci Ramadan hingga Lebaran menjadi momen penuh berkah bagi produsen coklat tempe dan brownies tempe di Kabupaten Ngawi. Masrifah Hidayati Nur, seorang produsen coklat tempe asal Desa Danguk, Kecamatan Karangjati, mengaku mengalami kenaikan omzet yang signifikan menjelang Lebaran.
Omzet penjualan coklat tempe dan brownies tempe miliknya meningkat hingga 400 persen atau empat kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Dibantu oleh empat pegawainya, Masrifah mampu memproduksi hingga satu ton coklat tempe dan brownies tempe selama Ramadan, sementara pada hari biasa hanya sekitar dua kuintal per bulan.
Menurut Masrifah, lonjakan permintaan ini membuat omzetnya mencapai sekitar Rp 200 juta selama Ramadan. Harga produk yang dijual bervariasi, antara lain coklat tempe batang seharga Rp 10 ribu, coklat tempe mini Rp 20 ribu per kotak, coklat tempe dalam toples Rp 50 ribu, dan brownies tempe Rp 15 ribu per bungkus.
Tidak hanya diminati oleh warga lokal Ngawi, produk coklat tempe dan brownies tempe juga dikirim ke berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali. Bahkan, melalui kerja sama dengan pihak buyer, produk ini juga telah dikirim hingga ke Malaysia dan Korea Selatan.
Baca Juga : Bulan Ramadan dan Lebaran Bawa Berkah bagi Produsen Coklat Tempe di Ngawi
Dengan meningkatnya permintaan dan jangkauan pasar yang semakin luas, Masrifah berharap produk coklat tempe dan brownies tempe khas Ngawi semakin dikenal dan mampu bersaing di pasar internasional.
Editor : JTV Madiun