SAMANG - Perjalanan hidup seorang petani garam asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur membuktikan bahwa kerja keras dan inovasi dapat mengubah nasib. Mohamamd Mashuri, yang dulunya hanya seorang petani garam tradisional, kini sukses menjadi produsen garam beryodium dengan nilai tinggi.

Sejak masih muda, Mohamamd Mashuri telah berkecimpung dalam dunia produksi garam. Namun, ia menyadari bahwa garam rakyat kurang diminati pasar karena kandungan yodium yang rendah. Denga kerja keras dan ketekunannya, ia mulai mengembangkan garam beryodium dengan kualitas lebih baik.

Ia menceritakan awal mulanya membangun CV. Media Utama Group pada 17 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Februari tahun 2008 di Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten sampang, Madura.

“Pada waktu itu pembangunan diawali dengan pembelian sebidang lahan di lokasi tambak garam, dengan tujuan untuk menampung garam milik petani guna diproduksi menjadi garam beryodium sesuai dengan standart aturan dari pemerintah,” kata Mohamamd Mashuri, Senin (17/2/2025). 

Pada 2011, pihaknya telah aktif mengelola garam mulai dengan proses pencucian atau pemurnian garam. Dengan proses tersebut harga garam menjadi naik karena garam menjadi bersih.

Selain itu, pada tahun 2015 dilakukan pembenahan gudang produksi dan menggunakan mesin berteknologi modern sekaligus untuk meningkatkan kualitas garam lebih bagus.

Sehinga dapat menghasilan puluhan produk, produknya kini telah merambah pasar di beberapa daerah di Indonesia. Keberhasilannya juga membuka lapangan kerja bagi petani di desanya.

“Sekarang ada ada sekitar 32 produk. Semuanya telah memiliki izin pengawas obat dan makanan atau BPOM,” ungkapnya

Mashuri menambahkan selain bekerja keras ia juga meminta kepada seluruh karyawan dan petani untuk menjaga ibadahnya. Karena tujuan dari bekerja ini adalah ibadah.