BLITAR - Belasan siswa SD Negeri 2 Begelenan, Kabupaten Blitar, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi jajanan jeli yang dijual oleh pedagang kaki lima di sekitar sekolah pada Jumat (19/10).
Insiden ini terjadi saat jam istirahat sekolah, ketika para siswa membeli jeli dari pedagang tersebut. Setelah memakan jajanan itu, 16 siswa langsung mengeluhkan mual dan sakit perut.
"Awalnya saya mendapatkan laporan bahwa beberapa siswa mengeluh sakit. Karena kami hanya punya minyak kayu putih, saya berikan. Tapi ternyata yang sakit ada banyak siswa. Ketika saya tanya, mereka bilang habis memakan jeli," ungkap Sri Indrawati, Kepala Sekolah SD Negeri 2 Begelenan.
Mengetahui kondisi tersebut, pihak sekolah segera membawa 16 siswa yang terindikasi keracunan ke Polindes terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Sebagian besar siswa mulai membaik setelah menjalani perawatan, namun ada satu siswa yang kondisinya tidak kunjung membaik dan harus dirujuk ke RSUD Srengat karena masih mengalami pusing dan lemas.
"Setelah mendapat laporan saya langsung mendatangi penjual jajanan tersebut, dan menemukan bahwa meskipun kemasan jajanan menunjukkan kadaluarsa 2025, ada bagian yang tercoret hitam," tambah Sri Indrawati.
Kapolsek Srengat, AKP Randhy Irawan, mengonfirmasi kejadian tersebut. "Memang betul terjadi keracunan pada anak-anak SD, diduga akibat jajanan. Untuk saat ini, ada 16 korban, dan 15 sudah kembali pulih, sementara satu masih dirawat di rumah sakit," jelasnya.
Pihak kepolisian telah mengamankan pedagang jeli untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Saat ini, tim kepolisian juga akan melakukan uji laboratorium terhadap sisa makanan yang dikonsumsi oleh para siswa guna memastikan penyebab pasti keracunan tersebut.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi pihak sekolah dan orang tua untuk lebih berhati-hati terhadap jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak di lingkungan sekolah. (Qithfirul Aziz/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe