Sebuah bangunan rumah yang juga digunakan bengkel tambal ban di Banyuwangi ludes terbakar pada Kamis (21 Agustus 2025) dini hari tadi. Pemicu kebakaran diduga gara-gara sisa bara dari proses penambalan ban.
Bengekel tersebut milik Nur Rohman, 44 tahun berlokasi di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. Akibat kejadian ini ia mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Kepala Damkarmat Banyuwangi, Yoppie Bayu Irawan mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Kemudian insiden itu dilaporkan ke Damkarmat sejam kemudian. Kemudian pihaknya kerahkan tiga unit mobil pemadam dari Sektor Genteng , Sektor Srono dan Sektor Bangorejo.
Baca Juga : Korsleting Listrik, Bengkel Motor di Keputih Terbakar
Yoppie mengatakan lokasi kebakaran bangunan rumah yang juga diperuntukkan sebagai bengkel vulkanisir. Metode vulkanisir yang digunakan adalah cara tradisional dengan media pemanas arang.
Kebakaran mulanya diketahui oleh istri korban, Riyanti. Ketika itu Riyanti mendengar kucing peliharaannya yang mengeong keras.
Kemudian sekira pukul 02.30 WIB, Riyanti keluar rumah untuk melihat keadaan. Saat keluar ia kaget setelah melihat kepulan asap dan kobaran api yang keluar dari bengkel.
"Tidak lama kemudian riyanti dengan spontan lari kedalam rumah untuk memanggil suaminya dan langsung menyelamatkan barang berharga miliknya serta meminta pertolongan kepada warga sekitar," ujar Yoppie.
Selanjutnya warga yang ada di sekitar rumah langsung membantu memadamkan api menggunakan alat seadanya seperti selang air, gayung, dan timba. Warga juga membantu mengeluarkan barang-barang.
Nahas saat mengeluarkan barang-barang, pemilik bengkel mengalami luka bakar di bagian kedua lengan tangannya.
"Korban kemudian di bawa ke rumah sakit Graha Medika guna mendapatkan perawatan medis," terangnya.
Petugas berhasil memadamkan api sekitar pukul 05.30 WIB. Berdasarkan hasil asesmen, kebakaran diduga berasal dari bara api sisa pembakaran proses vulkanisir yang menjalar ke tumpukan kayu dan sisa-sisa karet ban.
"Akibat kejadian ini kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta," tegasnya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi