BANGKALAN - Tim DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny pada Rabu (8/10/2025). Dari enam jenazah tersebut, tiga di antaranya merupakan santri asal Kabupaten Bangkalan.
Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, M. Zainul Qomar, menjelaskan bahwa dari tiga jenazah asal Bangkalan, dua di antaranya sudah dimakamkan.
Jenazah pertama atas nama Achmad Suwaifi (15), asal Kampung Galba, Desa Panjalinan, Kecamatan Blega, tiba di rumah duka pada Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Setelah disholatkan, jenazah langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Sementara itu, jenazah kedua atas nama Mochamad Haikal Ridwan, santri asal Desa Sendang Dajah, Kecamatan Labang, tiba di rumah duka pada Kamis pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Kedatangannya disambut isak tangis keluarga dan warga sekitar sebelum disholatkan dan dimakamkan di pemakaman desa.
Baca Juga : Tragedi Musala Al Khoziny: Tiga Santri Bangkalan Teridentifikasi, Dua Telah Dimakamkan
Adapun satu jenazah lagi atas nama Imam Junaidi (16), santri asal Kampung Nangger, Desa Alas Kokon, Kecamatan Modung, Bangkalan, hingga kamis pagi masih tertunda proses pemulangan jenazahnya.
Selain itu, satu korban lainnya bernama Mochamad Fajri Ali, beralamat di Tanjung Perak, Pabean Cantikan, Surabaya, juga dimakamkan di Bangkalan, tepatnya di daerah Jaddih, Kecamatan Socah.
Hingga saat ini, jumlah santri asal Bangkalan yang menjadi korban dalam tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny mencapai 11 orang, dengan rincian lima santri asal Blega, dua asal Kamal, dua asal Modung, satu asal Tanjung Bumi, dan satu asal Labang. (Moch.Sahid/ Nevenia)
Baca Juga : M. Ali Rahbini, Santri Ketiga Asal Sampang Korban Ponpes Al Khoziny
Baca Juga : Polda Jatim Serahkan 3 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny ke Keluarga
Editor : M Fakhrurrozi



















