JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia memanfaatkan momentum rutin pengumuman realisasi investasi untuk membandingkan kinerjanya dengan pejabat pendahulunya, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong. Dia mengungkapkan bahwa kinerja di era Tom Lembong yang merupakan Co-Captain Timnas Anies – Muhaimin itu tidak lebih baik.
Bahlil yang merupakan pendukung paslon nomor 2 Prabowo – Gibran tersebut mengatakan, di masa kepemimpinan Kepala BKPM Franky Sibarani pada 2015, BKPM berhasil mencatat realisasi investasi hingga Rp 545,4 triliun dari target Rp 519 triliun. Dia pun lantas membandingkan kinerja BKPM saat dipimpin Tom Lembong pada 2016-2019.
Menurut Bahlil, Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menetapkan target investasi 2016 sebesar Rp 594,80 dan realisasi investasi pada saat itu Rp 612 triliun. Kemudian pada 2017 targetnya Rp 678 triliun dan realisasinya Rp 692 triliun "Namun, pada 2018 RPJM kita (target) Rp 765 triliun, realisasi investasinya 721,3 triliun,” kata Bahlil saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Bahlil juga membandingkan dengan kinerja dirinya. Saat kali pertama menjabat, Bahlil mengatakan bahwa BKPM mencatat realisasi investasi sebesar Rp826 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari target Rp 817 triliun. Bahlil juga menyoroti investasi mangkrak di era Tom Lembong yang menurut dia mencapai Rp 708 triliun. “Pejabat dahulu yang tamatan Harvard, yang sekolahnya hebat, tak lebih baik dengan pejabat sekarang,” kata Bahlil. “Jadi tidak mesti yang katanya pintar buat pidato itu bisa mengeksekusi investasi,” kata Bahlil.
Baca Juga : Simulasi Makan Siang Gratis untuk 250 Murid SD di Jombang
Nama Tom Lembong menjadi viral setelah beberapa kali disebut Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres terakhir. Tom Lembong merupakan sosok dengan karir unik karena pernah dua kali menjadi penasihat ekonomi gubernur DKI Jakarta. Yang pertama adalah saat Joko Widodo menjadi gubernur DKI tahun 2012. Berikutnya adalah saat Anies Baswedan menjadi gubernur DKI pada 2017.
Setelah menjadi penasihat ekonomi sebagai gubernur DKI, Tom Lembong menjadi penasihat ekonomi Jokowi setelah dilantik menjadi presiden pada 2014. Dia kemudian menjadi menteri perdagangan pada 2015 menggantikan Rahmat Gobel. Pria kelahiran Jakarta, 4 Maret 1971 tersebut kemudian menjadi Kepala BKPM pada 2016 hingga selesainya kabinet Jokowi periode pertama. Sejak menjadi penasihat ekonomi Jokowi sebagai gubernur DKI hingga masuk kabinet periode pertama, Tom Lembong juga sekaligus menjadi penulis pidato Jokowi.
Peraih anugerah Young Global Leader (YGL) dari World Economic Forum, Davos, pada 2008, ini merupakan lulusan Architecture and Urban Design, Harvard University, AS, pada 1994. Sebelum berkecimpung di pemerintahan, Tom Lembong merupakan seorang banker investasi. (sof)
Baca Juga : Tidar Jatim Satu Suara Usulkan Gibran Dampingi Prabowo
Editor : Sofyan Hendra