TULUNGAGUNG - Kecelakaan tragis menimpa seorang balita berusia tiga tahun di Kabupaten Tulungagung, Rabu pagi (4/6). Korban berinisial A.M., warga Desa Rejotangan, Kecamatan Rejotangan, tewas seketika setelah tertabrak Kereta Api Gajayana yang melaju dari arah barat menuju timur.
Peristiwa memilukan ini terjadi saat korban diduga lepas dari pengawasan kakaknya. Sang ibu diketahui tengah pergi ke pasar. Tanpa diketahui oleh keluarga, A.M. keluar rumah dan bermain sendiri di jalur rel kereta api yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Nahas, saat itu melintas KA Gajayana yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi menuju Malang. Diduga masinis tidak sempat menghindar, dan korban pun tertabrak hingga terpental sejauh sekitar 10 meter. A.M. mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kapolsek Rejotangan, AKP Kasianto, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Korban merupakan balita yang sedang bermain di rel. Saat kejadian, orang tuanya sedang tidak di rumah. Korban tertabrak KA Gajayana dan meninggal dunia di tempat,” ujar AKP Kasianto.
Baca Juga : Ditinggal Ibu Beli Minuman, Balita di Bojonegoro Tewas Tertabrak KA Argo Bromo
Usai kejadian, keluarga langsung mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka. Mereka menolak dilakukan visum et repertum terhadap jenazah balita tersebut dan memilih langsung memakamkannya. Pihak kepolisian tetap melakukan pendataan dan mencatat kronologi kejadian sebagai bahan laporan. Sementara itu, PT KAI belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para orang tua dan wali untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak – anak, terutama di area-area berbahaya seperti rel keretaapi. Minimnya pembatas atau pagar pengaman di sejumlah jalur rel kereta di pemukimanjuga menjadi faktor risiko yang perlu segera ditangani oleh pihak berwenang. (Agus Bondan)
Editor : JTV Kediri