KOTA PASURUAN - Jelang masa berakhir masa kepemimpinannya, Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf mendapat kritikan dari Masyarakat Hijau Lintas Wilayah (Mahali) yang selama ini mendukung kebijakan-kebijakan dalam membangun Kota Pasuruan.
Mohammmad Ali, Ketua Umum Mahali mengatakan, selama 5 tahun kepemimpinan Saifullah Yusuf, dirinya tidak melihat adanya kebijakan yang melibatkan pengusaha lokal Pasuruan.
"Saya melihat banyak proyek-proyek strategis yang dikerjakan oleh pengusaha luar kota. Ini yang saya sesalkan," ujarnya kepada awak media, Sabtu (27/4/2024).
Muhammad Ali menambahkan banyak kejanggalan dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam melakukan kinerjanya. Dirinya melihat banyak pejabat yang memanfaatkan jabatan selama kepemimpinan Saifullah Yusuf.
"Kinerja Walikota Saifullah Yusuf terlalu percaya dengan pegawai yang ada, sehingga dimanfaatkan jabatannya dalam melakukan kinerja-kinerja yang kurang baik untuk pembangunan," kata Ali.
Ali menambahkan terutama dalam proyek-proyek stategis para pegawai berani menunjuk merk, untuk dimasukkan dalam sebuah bahasan sebuah proyek untuk digunakan, bukan kualitas yang wajib diterapkan nantinya.
"Dengan temuan dilapangan dari beberapa draf proyek Pemerintah Kota Pasuruan, juga dilakukan oleh para pengusaha luar Kota Pasuruan, sedangkan di Kota Pasuruan sendiri banyak pengusaha yang bisa mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Pasuruan," ujar pria yang akrab disapa Ali Kacong ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Roesman salah satu tokoh masyarakat Kota Pasuruan, yang selama ini mendukung kepemimpinan Walikota Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sangat menyesalkan kinerja pada akhir jabatannya yang membiarkan pegawai dilingkungan Pemerintahan Kota Pasuruan yang kurang baik.
"Saat ini waktunya mengkritik kepemimpinan Gus Ipul yang kurang mengawasi kinerja di OPD, terutama dalam mensejahterakan masyarakat melalui usaha yang bisa dikerjakan bersama," ucap Roesman.
Roesman juga menyoroti proyek-proyek strategis Pemerintah Kota Pasuruan yang ditemukan di lapangan dalam pengerjaan asal-asalan, dengan biaya puluhan milyar tidak berdampak pada masyarakat terutama dalam para pengusaha Kota Pasuruan yang bisa mengerjakan dan memenuhi kebutuhannya.
Apalagi proyek-proyek besar Pemerintah Kota Pasuruan setiap tahun dibangunnya untuk mempercantik Kota Pasuruan, namun sedikit yang bisa dirasakan dampaknya oleh masyarakat terutama perekonomian. Pungkasnya.(Abdul Majid)
Editor : M Fakhrurrozi