Membaca merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan ketika waktu luang. Novel menjadi salah satu buku yang kerap dinikmati bagi pencinta buku.
Terkhusus bagi pencinta sastra dan sejarah, terdapat sejumlah novel yang patut untuk dibaca untuk menambah khasanan keilmuan.
Berikut rekomendasi novel fiksi bertemakan sastra dan sejarah yang bisa memperkaya ilmu dan menambah perspektif baru.
1. Laut Bercerita karya Leila S. Chudori
Baca Juga : Wadah Menyelami Dunia Sastra Bersama Komunitas Rabo Sore
Novel ini menceritakan tokoh bernama Laut sebagai sosok aktivis di sebuah perguruan tinggi. Bersama teman-temannya, tokoh Laut melakukan beberapa hal seperti diskusi tentang politik.
Konflik dinarasikan penulis dengan begitu epik. Diawali penculikan hingga berakhir pembunuhan yang membuat emosi pembaca naik turun. Bumbu romansa juga menjadi daya tarik novel ini.
Leila S. Chudori sebagai penulis mengambil latar waktu pada tahun 1990-an hingga 1998. Tahun saat Indonesia sedang dilanda berbagai masalah politik.
Lau Bercerita bisa menjadi bacaan ringan yang cocok untuk pencinta sejarah. Diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2017.
2. Pulang karya Leila S. Chudori
Masih dengan penulis yang sama, novel berjudul Pulang diterbitkan pada 2013. Novel ini juga mengandung unsur sejarah berlatar tahun 1960-an hingga 1998.
Novel Pulang menceritakan seorang bernama Dimas Suryo sebagai eksil politik Indonesia yang hidup di Paris. Ia tak bisa pulang akibat peristiwa 30 September 1996.
Dalam ceritanya, Dimas menikah dengan perempuan asal Paris. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai seorang anak gadis.
Sebab keterlibatannya dengan peristiwa 1996, anak gadisnya juga mengalami nasib serupa dengan kesulitan pulang ke Indonesia.
Namun, pada akhirnya anak dari Dimas berhasil pulang ke Indonesia melalui sebuah penelitian yang dilakukannya.
3. Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer
Bumi Manusia menceritakan seorang murid bernama Minke. Ia merupakan satu-satunya murid pribumi yang masuk Hoogere Burgerschool (HBS), yakni sekolah pendidikan menengah umum pada zaman Hindia Belanda.
Minke bisa masuk ke HBS sebab mempunyai privilese sebagai keturunan priayi. Ia juga menjadi murid berprestai di seni sehingga bisa mengenal banyak orang penting.
Pramoedya menambahkan kisah cinta romantis Minke dengan seorang gadis bernama Annelies Mellema, anak dari Nyai Ontosoroh, seorang pengusaha sukses.
Kisah romantis keduanya berujung pada pernikahan. Namun, pernikahannya membuat Minke mengalami banyak hal. Salah satunya menyadari kondisi Indonesia pada masa kolonialisme.
Minke berusaha mengungkapkan realitas masyarakat saat itu yang menjeratnya dalam lubang permasalahan.
Akibatnya, kisah cinta Minke dan Annelies harus kandas. Nyai Ontosoroh tidak diam begitu saja, ia terus melawan kolonial.
Bumi Manusia ditulis oleh Pramoedya saat dirinya ditahan di Pulau Buru. Novel ini merupakan seri pertama dalam Tetralogi Buru yang ditulisnya.
Novel ini sempat ditahan peredarannya. Akhirnya terbit oleh penerbit Lentera Dipantara tahun 2005.
4. Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan
Cantik Itu Luka pertama kali diterbitkan oleh Akademi Kebudayaan Yogyakarta terbit pada tahun 2002. Kemudian, pada edisi kedua diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2004.
Novel yang satu ini tak kalah menarik. Sebab, novel ini masih bersinggungan dengan sejarah pada masa Belanda dan Jepang.
Tokoh novel ini bernama Dewi Ayu. Ia merupakan seorang pelacur dengan paras cantik di masanya yang menjadi idaman.
Ia memiliki empat anak perempuan. Dari empat itu, anak terakhirnya memiliki paras yang buruk rupa. Sedangkan ketiga kakaknya memiliki paras yang menawan layaknya Dewi Ayu. Namun, anak terakhirnya justru diberi nama Cantik.
Kisah keempat anak Dewi Ayu juga tak kalah menarik dengan permasalahan masing-masing. Novel ini, mengangkat kisah sejarah, horor, serta percintaan.
5. Amba karya Laksmi Pamuntjak
Amba, judul novel sekaligus nama tokoh utama ini cukup menarik perhatian karena jalan ceritanya.
Awal cerita novel ini adalh kisah cinta Amba dengan dosen muda bernama Salwa hingga berakhir jatuh cinta dengan seorang bernama Bisma dokter lulusan Jerman Timur.
Sayangnya kisah cinta Amba tidak semulus itu, pada tahun 1965 Bisma ditangkap karena terlibat dengan PKI.
Bisma lalu diasingkan ke Pulau Buru. Amba pun menikah dengan seorang pria dan melahirkan anak yang diberi nama Srikandi.
Pada tahun 2006, Amba mencari Bisma setelah suaminya meninggal. Ternyata, saat di pengasingan, Bisma menulis banyak surat untuk Amba, tetapi tidak ada surat yang sampai di tangannya.
Setelah mengetahui itu, dirinya pulang ke Jakarta. Kisah ini berlanjut dengan perkenalan Samuel dan Srikandi yang berakhir dengan pernikahan.
Deretan novel di atas patut masuk daftar bacaanmu. Meski novel fiksi, latar cerita yang diambil sebagian besar berdasarkan kisah nyata yang memengaruhi gaya penulisan.
Dengan membaca novel-novel tersebut, pembaca dapat mengetahui gambaran yang terjadi pada masa ketika latar zaman dulu.
Editor : Khasan Rochmad