SURABAYA - Pada H-2 Hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah, kepadatan masih terjadi di Stasiun wilayah Daop 8 Surabaya. Berdasarkan data pada pukul 09.00, jumlah penumpang yang menggunakan moda kereta api sebanyak 46.839 penumpang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 27.284 penumpang yang berangkat dan 19.555 penumpang turun di seluruh Stasiun wilayah Daop 8 Surabaya.
Pada arus mudik angkutan Lebaran 2025, jumlah penumpang terbanyak yang menggunakan KA terjadi pada tanggal 28 Maret dengan jumlah penumpang sebanyak 51.122 penumpang, terdiri dari 28.911 penumpang naik dan 22.211 penumpang turun.
Mulai tanggal 21 - 29 Maret atau 9 hari pelaksanaan masa angkutan Lebaran, Daop 8 mengangkut sebanyak 366.558 penumpang, dengan rincian 197.893 penumpang naik dan 168.665 penumpang turun di Stasiun wilayah Daop 8 Surabaya. Berikut kami sampaikan jumlah penumpang naik dan turun di 3 Stasiun terbanyak di Daop 8 periode 21 - 29 Maret 2025 :
1. Stasiun Surabaya Gubeng, naik 66.482, turun 44.558
2. Stasiun Surabaya Pasarturi naik 56.550, turun 47.256
3. Stasiun Malang naik 37.813, turun 26.754
Penumpang yang berangkat dari Daop 8 terbanyak tujuan ke Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Bandung dan Banyuwangi. Sedangkan KA Jarak jauh favorit yaitu :
1. KA Airlangga relasi Surabaya Pasarturi - Pasarsenen Jakarta
2. KA Ambarawa ekspres relasi Surabaya Pasarturi - Semarang poncol
3. KA Pasundan Lebaran relasi Surabaya Gubeng - Bandung
4. KA Sancaka relasi Surabaya Gubeng - Yogyakarta
5. KA Probowangi relasi Surabaya Gubeng - Banyuwangi
Selama masa angkutan Lebaran 2025, setiap harinya KAI Daop 8 Surabaya memberangkatkan 58 KA Jarak jauh, terdiri dari 49 KA jarak jauh regular dan 9 KA Jarak jauh tambahan. "Total tempat duduk yang disediakan perhari berjumlah 25.966 tempat duduk", jelas Luqman Arif.
"Kami mengapresiasi kepercayaan masyarakat yang memilih kereta api sebagai moda transportasi andalan saat Lebaran. KAI terus berkomitmen memberikan layanan terbaik, memastikan perjalanan yang aman, nyaman, dan berkesan bagi seluruh pelanggan," tutup Luqman Arif. (*)
Editor : M Fakhrurrozi