SURABAYA - Pusat Studi Politik dan Sosial Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta (PSPS-UHAMKA) bekerjasama dengan Pusat Studi Politik dan Transformasi Sosial (Puspolnas) UM Surabaya merilis hasil survei terkait partisipasi warga Muhammadiyah: preferensi politik, gerakan relawan paslon dan netralitas aparatus pemerintahan dalam Pemilu 2024 di Gedung Teater UM Surabaya pada Jumat (9/2/2024)
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh tim riset. Muhammadiyah mempunyai anggota sebesar 52.177.950 (Lima puluh dua juta seratus tujuh puluh tujuh ribu sembilan ratus lima puluh). Data tersebut dihimpun dari data sekunder secara makro dan beberapa data dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia.
Hasil survei ini mengambil jumlah sampel sebanyak 1220 responden tersebar secara proporsional di 35 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) atau Provinsi. Margin tingkat toleransi (standart of error/d 2,9 % dengan tingkat kepercayaan adalah 90 %. Proses wawancara dilakukan secara On Call dengan responden menggunakan kuesioner oleh enumerator yang dilatih.Periode survei ini dilakukan 26 Januari – 4 Februari 2024.
Arin Setyowati Peneliti Utama Puspolnas UMSurabaya mengatakan bahwa pilihan partai politik bagi warga Muhammadiyah masih memposisikan PAN dalam posisi unggul, yakni 29,9 %.
Baca Juga : PBNU dan Muhammadiyah Serukan Kepemimpinan Moral di Pemilu 2024
“Pada temuan kami warga Muhammadiyah masih memilih PAN sebagai pilihan partai, kemudian disusul PKS 9,7%, Gerindra 9,2%, Golkar 8,8%,PDIP 7,6, dan disusul partai lainnya sedangkan yang belum menentukan 9,4%,”ujar Arin.
Selain itu juga, acara rilis hasil survei dihadiri oleh beberapa relawan Capres-Cawapres. Diantaranya adalah Rahardian Bino Wardanu (Juru Kampanye Amin), Najih Prasetyo (Kornas Bergerak 1912), Sholikhul Huda (Kornas Munas (Jaringan Nasional Muhammadiyah Nasional). Hadir juga Amirullah (Peneliti Utama PSPS UHAMKA) dan Satria Unggul Wicaksana (Direktur PUSAD UM Surabaya).
Dalam konteks Capres-Cawapres, Amirullah Peneliti Utama PSPS UHAMKA menyebut bahwa, Prabowo-Gibran unggul versi warga Muhammadiyah (45,4%). Disusul Anis-Muhaimin (33,8%) dan Ganjar-Mahfud (15,6%) dan ada (6,2%) pemilih warga Muhammadiyah belum menentukan pilihan soal Pilpres 2024.
Baca Juga : Ketua PWM Jatim Ungkap Pilihan Muhammadiyah pada Pilpres 2024
“Alasan warga Muhammadiyah memilih Capres-Cawapres karena program bagus (29,3%), merakyat (16,3%), mewakili aspirasi (14,3%) diikuti alasan lainnya,”ujar Amir.
Selanjutnya, Amir menyebut terkait netralitas, 41% warga Muhammadiyah tidak percaya Pemilu berjalan luber jurdil dan 47,5% tidak percaya pada apparatus pemerintahan dalam pemilu 2024, sedangkan yang percaya (33,7%),” imbuh Amir lagi.
Diketahui sebaran relawan Capres-Cawapres yang dianggap fokus pada ceruk Muhammadiyah terhimpun menjadi beberapa kelompok, Pertama, pasangan Anis-Muhaimin dengan nama Relawan Garda Matahari dan Milennial untuk Perubahan (MU Perubahan). Kedua, Pasangan Prabowo-Gibran dengan nama, Bergerak 1912, Relawan Matahari Pagi, Perempuan Muda Matahari dan Aliansi Muda Indonesia Maju (ALIMM). Ketiga, Pasangan Ganjar-Mahfud dengan nama Gerakan Persyarikatan Berkemajuan (GP Berkemajuan), Gerak Matahari, Relawan Gerakan Matahari (RGM) dan Ganjar Gaskeun Milenial Unity (GG-MU).
Baca Juga : 41 Persen Warga Muhammadiyah Tak Percaya Pemilu Berjalan Luber Jurdil
Berdasarkan data relawan tersebut, daya agresifitas jejak digital media online relawan Prabowo Gibran dengan nama Bergerak 1912 unggul dengan total 197, disusul Relawan Garda Matahari 165, Relawan Matahari Pagi 152, diikuti Gerakan Persyarikatan Berkemajuan 83, dan relawan lainnya.(Selvi Wang)
Editor : M Fakhrurrozi