SURABAYA - Musim hujan yang terjadi selama beberapa bulan berimbas pada kondisi jalan provinsi di Jatim, bahkan di triwulan pertama tahun 2023 ini jalan provinsi yang mengalami kerusakan mencapai 35 kilometer dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur terus berupaya melakukan perbaikan dengan tambal sulam dengan batas waktu 1 X 24 jam.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Edy Tambeng, menyampaikan, kerusakan jalan dalam setahun rata-rata 70 kilometer, namun kerusakan lebih banyak terjadi di musim hujan dikarenakan kemantapan jalan mengalami penurunan, sehingga mengakibatkan jalan lebih cepat rusak.
"Itu terjadi pada triwulan pertama ini, bahkan kerusakan jalan mencapai 35 kilometer yang tersebar di seluruh kab/kota di jatim," ungkapnya.
Tambeng menjelaskan, dalam mengetahui jalan yang mengalami kerusakan, dinas memiliki petugas yakni SATGAS URC (unit reaksi cepat) yang tersebar di seluruh daerah di jatim, SATGAS ini bertugas berkeliling untuk melihat kondisi ruas jalan provinsi.
"jika ditemukan jalan provinsi yang lubang, maka langsung ditindaklanjuti dan perbaikan dilakukan dengan batas waktu 1 X 24 jam," ujarnya.
Tambeng menuturkan, selain SATGAS URC, juga terdapat aplikasi jalak loewe (jalan rusak lapor dewe) atau QRRMS (Quick Response Road Management System), aplikasi ini bisa diakses masyarakat dan bisa langsung melaporkan jika mengetahui ruas jalan yang rusak, dengan mengirim foto jalan sekaligus lokasi jalan yang mengalami kerusakan.
"laporan itu langsung ditindaklanjuti, jika yang rusak kewenangan provinsi atau ruas jalan provins, maka akan langsung dilakukan perbaikan 1 kali 24 jam, tapi jika itu ternyata jalan nasional atau jalan kab/kota maka dinas akan langsung menyurati pihak pemilik kewenangan, agar segera ditindaklanjuti untuk dilakukan perbaikan," tuturnya.
Reporter: Dewi Imroatin
Editor: Vita Ningrum