Pak Udin yang berumur 65 tahun sakit prostat. Ia punya kebiasaan di malam bangun 6-8 kali. Pak Thomas juga setiap malam kencing hampir 10 kali karena sakit Diabetes. Repot benar. Mereka harus bangun karena ada sakit tertentu yang membuat kencing terus. Apakah penyakit ini bisa sembuh sendiri?
Nokturia adalah suatu kondisi di mana Anda terbangun di malam hari karena harus buang air kecil. Penyebabnya bisa termasuk asupan cairan yang tinggi, gangguan tidur, dan obstruksi kandung kemih. Pengobatan nokturia mencakup aktivitas tertentu, seperti membatasi cairan dan obat-obatan yang mengurangi gejala kandung kemih yang terlalu aktif.
Nokturia adalah salah satu keluhan berkemih yang sering terjadi, di mana sepertiga orang dewasa dan berusia lebih dari 30 tahun dengan nocturia, 70 persen di antaranya merasa terganggu dengan keluhan tersebut. Prevalensi nokturia di Indonesia sekitar 61,4 persen terutama pada kelompok usia 55-65 tahun di mana laki-laki lebih sering mengalami keluhan dibandingkan perempuan.
Meskipun keluhan ini bisa terjadi pada usia muda tetapi dengan bertambahnya usia keluhan nokturia akan lebih sering terjadi. Dalam jangka panjang apabila keluhan ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat, bisa menimbulkan masalah kesehatan, psikologis dan berkurangnya kualitas hidup.
Penyebab Nokturia:
Penyebab sebenarnya belum diketahui, banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini antara lain:
1. Penyakit saluran kemih (kandung kemih overaktif/overactive bladder, sumbatan pada kandung kemih, kandung kemih neurogenik/neurogenic bladder).
2. Gangguan ginjal (diabetes insipidus, peningkatan produksi BAK karena penuaan, gagal ginjal).
3. Gangguan hormon (kekurangan kadar hormon seks, diabetes insipidus, diabetes mellitus, gangguan hormon vasopressin).
4. Gangguan tidur (obstructive sleep apnea/gangguan pernapasan saat tidur).
5. Gangguan sistem saraf pusat (restless leg syndrome (RLS), penyakit Parkinson).
6. Penyakit jantung dan pembuluh darah (tekanan darah tinggi, sindrom metabolik, gagal jantung kogestif).
7. Diet yang kurang baik (asupan air, natrium, dan protein tinggi, obesitas).
8. Obat-obatan (obat darah tinggi, obat penyakit gula/gliflozin, anti nyeri, anti virus, kemoterapi.
9. Kegelisahan.
10. Turunnya kandung kemih.
11. Infeksi atau pembesaran prostat.
12. Sindrom kandung kemih yang overaktif.
13. Tumor pada kandung kemih, prostat atau area pelvis.
14. Edema, atau pembengkakan pada kaki bawah.
15. Penyakit neurologis, seperti multiple sclerosis (MS), Parkinson’s disease, atau kompresi saraf tulang belakang.
Orang dengan poliuria buang air kecil > 3.000 mL dalam 24 jam. Hal ini biasanya disebabkan terlalu banyak air yang disaring oleh ginjal. Itu juga bisa terjadi jika ada sesuatu dalam urin, menarik air ekstra, seperti gula (glukosa).Penyebab poliuria dapat meliputi:
1. Asupan cairan yang tinggi.
2. Diabetes yang tidak diobati (Tipe 1 dan Tipe 2).
3. Diabetes insipidus, diabetes gestasional (terjadi selama kehamilan).
Mereka dengan poliuria nokturnal mengalami volume urin yang tinggi hanya pada malam hari. Volume urin mereka di siang hari normal atau berkurang. Hal ini biasanya karena retensi cairan di siang hari yang sering menumpuk di kaki atau tungkai. Begitu Anda berbaring untuk tidur, gravitasi tidak lagi menahan cairan di kaki Anda. Ini dapat masuk kembali ke pembuluh darah Anda dan disaring oleh ginjal Anda, menghasilkan urin.
Penyebab poliuria nokturnal dapat meliputi:
1. Gagal jantung kongestif.
2. Edema ekstremitas bawah (pembengkakan kaki).
3. Gangguan tidur, seperti apnea tidur obstruktif (pernapasan terganggu atau berhenti berkali-kali selama tidur).
4. Obat-obatan tertentu, termasuk diuretik (pil air), glikosida jantung, demeclocycline, lithium, methoxyflurane, phenytoin, propoxyphene, dan vitamin D yang berlebihan.
5. Minum terlalu banyak cairan sebelum tidur, terutama kopi, minuman berkafein atau alkohol.
6. Memiliki diet yang tinggi natrium.
7. Frekuensi buang air kecil di malam hari.
Gejala Nokturia Mencakup:
1. Bangun lebih dari sekali dalam semalam untuk buang air kecil.
2. Buang air kecil lebih banyak (jika ada poliuria).
3. Kelelahan, kantuk — bahkan setelah bangun tidur. Hal ini terjadi karena seringnya buang air kecil dapat mengganggu siklus tidur Anda.
Pencegahan:
Intervensi gaya hidup dan terapi fisis:
1. Kebiasaan tidur yang baik.
2. Tidur dan bangun pada waktu yang sama.
3. Hindari tidur pada siang hari.
4. Hindari suara atau cahaya yang mengganggu pada waktu tidur.
5. Tidur pada suhu ruangan yang nyaman.
6. Latihan kandung kemih (bladder training) dan Latihan otot dasar panggul.
7. Mengurangi konsumsi garam, protein dan karbohidrat serta pencegahan terhadap obesitas dan diabetes, kurangi konsumsi coklat dan makanan pedas.
8. Membatasi asupan cairan (minum) sore dan malam hari (terutama waktu antara makan malam dan tidur) mengurangi minum alkohol dan minuman yang mengandung kafein.
9. Menyesuaikan waktu minum obat-obatan yang mengandung diuretik kerja pendek hanya siang hari.
10. Meninggikan ekstemitas bawah terutama setelah makan malam sampai waktu tidur dan menggunakan stocking kompresi untuk mengurangi odem atau pembengkakan tungkai bawah.
11. Diet dengan kalori seimbang.
Demikian sekilas info, semoga bermanfaat untuk semua dan terima kasih. (*)