Lensa kontak adalah lensa yang menempel pada mata atau selaput bening mata, yang dipergunakan seseorang dengan gangguan penglihatan untuk memperbaiki penglihatannya maupun untuk tujuan kosmetik. Saat ini, pemakaian lensa kontak semakin umum ditemui seiring dengan semakin banyaknya indikasi, termasuk perbaikan kesalahan refraksi seperti mengendalikan rabun jauh/miopia dan penggunaan kosmetik. Lensa kontak kosmetik awalnya dikembangkan untuk pasien dengan kelainan iris dan kornea, tetapi sekarang juga digunakan untuk mengubah atau meningkatkan penampilan seseorang.
Apakah Lensa Kontak Tepat untuk Anda?
Baca Juga : Kebutaan yang Dapat Dihindari atau Avoidable Blindness
Anda sebaiknya tidak memakai lensa kontak jika mengalami hal-hal berikut:
- Sering mengalami infeksi mata
- Memiliki alergi parah, atau sindroma mata kering yang sulit diobati
- Bekerja atau tinggal di tempat yang sangat berdebu
- Anda tidak dapat merawat lensa kontak dengan benar
Risiko Pemakaian Lensa Kontak
Lensa kontak yang sudah lama atau yang tidak terpasang dengan tepat dapat mengiritasi mata bahkan menyebabkan tumbuhnya pembuluh darah pada kornea yang merupakan suatu kondisi berbahaya yang dapat mengancam penglihatan.
Hindari penggunaan obat tetes mata apapun saat memakai lensa kontak karena obat tetes mata dapat menyebabkan masalah dengan lensa kontak. Namun, anda dapat menggunakan tetes pelembab mata (artificial tears) yang bebas pengawet.
Jika mata anda menjadi sangat merah, terasa sakit, berair atau sensitif terhadap cahaya, lepaskan lensa kontak anda dan segera periksa ke Dokter Mata. Lakukan hal yang sama jika anda memiliki penglihatan buram atau keluarnya cairan (sekret) yang berasal dari mata anda.
Infeksi Mata Akibat Penggunaan Lensa Kontak
Ada beberapa infeksi mata yang terjadi akibat penggunaan lensa kontak, namun yang paling umum adalah keratitis. Keratitis adalah kondisi dimana kornea (jendela mata yang jernih dan berbentuk kubah) terinfeksi. Kejadian terbanyak keratitis infeksius disebabkan oleh penggunaan lensa kontak saat tidur malam hari dengan prevalensi 9,2-20,9 per 10.000 pengguna. Dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan bekas luka (scar) di kornea yang dapat mempengaruhi penglihatan. Jika kornea memiliki bekas luka parah, maka transplantasi kornea mungkin diperlukan untuk menghilangkan kerusakan akibat infeksi mata sehingga dapat memiliki penglihatan yang jelas kembali.
Apa yang Menyebabkan Infeksi Mata pada Pengguna Lensa Kontak?
Ada sejumlah hal yang dapat menyebabkan infeksi terkait penggunaan lensa kontak yaitu:
- Menggunakan lensa kontak saat tidur
- Adanya mikroba yang menumpuk di bawah lensa akibat penggunaan lensa kontak dalam waktu cukup lama
- Virus herpes, bakteri, jamur, atau parasit
- Tidak menjaga kebersihan lensa atau tempat penyimpanan lensa
Apa saja Tanda-tanda Infeksi Mata Akibat Penggunaan Lensa Kontak?
Gejala infeksi terkait penggunaan lensa kontak meliputi:
- Penglihatan buram
- Mata kemerahan yang tidak biasa
- Rasa sakit di mata
- Mata berair atau keluar cairan kuning (sekret) dari mata
- Menjadi sangat sensitif terhadap cahaya
- Merasa seperti ada sesuatu (rasa mengganjal) di mata Anda
Beberapa infeksi mata terkait lensa kontak dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang serius atau bahkan kebutaan. Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, penting untuk menemui Dokter Mata sesegera mungkin.
Bagaimana Cara Menghindari Infeksi Mata Akibat Penggunaan Lensa Kontak?
1. Gosok
Cuci tangan Anda sebelum membersihkan lensa kontak. Tempatkan lensa kontak di telapak tangan Anda yang bersih dengan larutan pembersih .Gosok lensa kontak saat membersihkannya untuk menghilangkan protein dan bakteri yang menumpuk.
2. Bilas
Selalu bilas dan simpan lensa kontak Anda dalam larutan pembersih. Jangan gunakan larutan pembersih buatan sendiri, karena bisa saja mengandung kuman berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan mata Anda.
3. Ganti
Ganti tempat penyimpanan lensa kontak Anda dengan yang baru setidaknya setahun tiga kali.
4. Istirahat
Beri waktu istirahat bagi mata Anda dari penggunaan lensa kontak. Hindari berenang dengan masih menggunakan lensa kontak. Juga, jangan pernah tidur dengan menggunakan lensa kontak.
5.Perbarui
Perhatikan waktu pemakaian dan kadaluarsa lensa kontak. Jangan mencoba memperpanjang penggunaan lensa kontak Anda dengan memakainya terlalu lama. Jika tertera waktu pemakaian lensa adalah 30 hari setelah kemasan dibuka, maka lensa kontak bisa digunakan dalam 30 hari pasca dibuka kemasannya. Jika tertera 1 hari setelah dibuka, maka hanya gunakan selama 1 hari pasca kemasan dibuka.
6. Konsultasi
Segera lepas lensa kontak Anda, kemudian periksakan dan konsultasikan dengan Dokter Mata jika timbul keluhan saat pemakaian lensa kontak, untuk menjaga kesehatan mata Anda, segeralah berkonsultasi lebih lanjut ke Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur, helping you to see better. (*)
Referensi:
- Waghmare Shrutika V, Jeria Sandhya. A Review of Contact Lens-Related Risk Factors and Complications. Cureus. 2022 Oct; 14(10): e30118. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9644230/
- https://www.aao.org/eye-health/diseases/contact-lens-related-eye-infections