JAKARTA - Indonesian Hypnosis Centre (IHC) kembali mencetak sejarah dengan mengukuhkan 51 peserta yang telah menyelesaikan Training of Trainer (TOT), program puncak kurikulum IHC. Prosesi pengukuhan digelar pada Minggu (15/12) di Hotel Asyana Kemayoran, Jakarta, dan menandai pengakuan resmi mereka sebagai Trainer Hipnosis.
Direktur IHC, Avifi Arka, menyebutkan bahwa IHC adalah lembaga pelatihan profesional yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan hipnoterapi. “Kami menggunakan pendekatan berbasis ilmu seperti Hypnosis, NLP, EFT, Graphology, dan teknologi pikiran lainnya untuk menciptakan dampak positif,” ujar Avifi.
Sebagai lembaga berlisensi dari Kemendikbudristek dan Kemenakertrans, IHC kini memiliki lebih dari 14 ribu alumni yang tergabung dalam Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI). Alumni tersebut dapat membuka layanan hipnoterapi secara resmi dengan izin praktik dari dinas terkait.
Avifi juga menyoroti pesatnya perkembangan ilmu hipnosis di Indonesia, dengan menekankan pentingnya konsistensi dan kompetensi. “Pelayanan hipnosis di Indonesia harus dilakukan oleh lembaga terakreditasi dan petugas yang kompeten,” imbuhnya.
Pengukuhan Sosok Inspiratif
Di antara 51 instruktur yang dilantik, tampak tokoh-tokoh penting seperti Andian Parlindungan, seorang pendidik dan pendakwah, serta Arif’ An, tokoh masyarakat. Mereka menyatakan bahwa hipnosis menjadi solusi inovatif untuk berbagai tantangan, terutama di dunia pendidikan dan kehidupan sosial.
“Hipnosis sangat membantu saya menangani masalah anak-anak dan remaja, seperti kecanduan gadget dan motivasi belajar,” ungkap Andian Parlindungan.
IHC juga memberikan penghargaan kepada tiga peserta TOT terbaik: Muhammad Syaikul Islam (Jawa Timur), Wahardi (Jawa Barat), dan Ari Yunanto (Kalimantan Selatan). Mereka diapresiasi atas pencapaian luar biasa selama pelatihan.
Muhammad Syaikul Islam menilai bahwa kurikulum IHC sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait Deep Learning. “Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning tercermin dalam kurikulum IHC,” tuturnya.
Sekretaris Umum Dewan Pengurus Nasional Ikatan Alumni IHC (KITA IHC), I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, turut menyampaikan pesan kepada para instruktur baru. “Jaga integritas, konsistensi keilmuan, dan kompetensi untuk menjadikan hipnosis sebagai profesi mulia,” tegasnya.
Melalui acara ini, IHC terus memperkuat posisinya sebagai lembaga pelatihan terdepan dalam pengembangan hipnosis di Indonesia. (*)