MOJOKERTO - Mojokerto merupakan daerah yang sarat akan sejarah. Wilayah ini menyimpan kekayaan budaya tak ternilai, terutama berkaitan dengan Kerajaan Majapahit.
Wilayah ini menjadi saksi bisu dari kebesaran Kerajaan Majapahit yang pernah berjaya di Nusantara pada abad ke-13 hingga ke-16.
Wisata sejarah yang menelusuri jejak kejayaan Majapahit di Mojokerto menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berbagai situs bersejarah yang ada di sini hadir untuk memperkenalkan kembali kejayaan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.
Baca Juga : Wisata Sejarah, Menelusuri Jejak Kejayaan Kerajaan Majapahit di Mojokerto
Berikut adalah beberapa wisata sejarah yang menjadi napak tilas kerajaan Majapahit di Mojokerto
1. Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu merupakan salah satu situs peninggalan bersejarah yang terkenal dari masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, candi ini menjadi saksi bisu kemegahan Majapahit pada abad ke-14.
Candi Bajang Ratu berbentuk gapura atau pintu gerbang dengan tinggi mencapai 16,5 meter. Arsitekturnya yang megah dihiasi dengan relief-relief yang rumit, termasuk ornamen yang menggambarkan cerita-cerita mitologi Hindu.
Gaya arsitekturnya yang khas Majapahit terlihat dari susunan bata merah yang digunakan, serta ukiran-ukiran halus yang menghiasi setiap sudutnya.
Dengan harga tiket masuk Rp3.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit di Mojokerto.
2. Candi Tikus
Candi Tikus terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, tidak jauh dari Candi Bajang Ratu, dengan harga tiket masuk sama, yakni Rp.3.000 per orang.
Candi Tikus dibangun pada abad ke-14 ketika masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Berbeda dengan candi-candi lain yang umumnya merupakan tempat peribadatan, Candi Tikus diduga berfungsi sebagai kolam pemandian atau tempat perayaan ritual.
Candi Tikus menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang populer di Mojokerto. Keunikan fungsinya sebagai sistem irigasi, serta keindahan arsitekturnya, membuatnya menjadi objek yang menarik untuk dikunjungi.
Selain menikmati keindahan arsitektur, pengunjung juga dapat belajar tentang sistem pengelolaan air yang canggih pada masa Majapahit.
3. Museum Trowulan
Museum Trowulan adalah sebuah lembaga penting dalam konservasi dan edukasi sejarah yang terletak di Trowulan, Mojokerto.
Museum ini dibangun pada tahun 1987, untuk melestarikan dan memamerkan berbagai artefak yang ditemukan di situs arkeologi Trowulan, bekas ibu kota Kerajaan Majapahit.
Museum Trowulan buka setiap hari kecuali hari Senin, dari pukul 08.00–16.00 WIB. Harga tiket masuknya cukup terjangkau, sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000 per orang.
Dengan harga tersebut, Museum Trowulan menjadi destinasi yang ramah di kantong untuk wisatawan dan pelajar.
4. Maha Vihara Majapahit
Maha Vihara Majapahit atau Buddha Tidur Trowulan adalah salah satu situs bersejarah yang menarik perhatian banyak pengunjung dan peneliti.
Tempat ini terletak di kompleks situs arkeologi yang mengelilingi ibu kota Majapahit kuno, yang berada di di Trowulan, Mojokerto.
Patung ini merupakan contoh menonjol dari warisan budaya dan spiritual Kerajaan Majapahit. Patung Buddha Tidur menggambarkan sosok Buddha dalam posisi berbaring, atau sering disebut sebagai "Budha Nirvana".
Posisi tidur ini melambangkan saat Buddha mencapai Nirvana, yaitu keadaan bebas dari penderitaan dan siklus kelahiran kembali.
Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp.5000, pengunjung sudah bisa melihat patung Buddha Tidur serta memberi makan ikan di kolam sekitar patung.
Nah, itu tadi beberapa wisata bersejarah peninggalan kerajaan Majapahit yang bisa dikunjungi di Mojokerto.
Dengan harga yang terjangkau, tempat-tempat di atas dapat memberikan edukasi tentang kejayaan Kerajaan Majapahit pada zaman dahulu.
Editor : Khasan Rochmad