MAGETAN - Sejumlah pelaku UMKM di sekitar kawasan wisata Dam Jati, Desa Taji, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, kini terdesak akibat sepinya pengunjung. Sejak dibuka pada tahun 2018, Dam Jati sempat menjadi salah satu destinasi wisata favorit warga lokal, namun kini lokasi tersebut tertutup untuk umum dan tidak lagi terawat.
Pantauan di lapangan menunjukkan fasilitas wisata seperti gazebo, spot foto, dan ornamen warna-warni yang dulunya menjadi daya tarik, kini rusak dan tak lagi difungsikan. Lapak-lapak pedagang pun banyak yang tutup, menyisakan hanya tiga pedagang dari belasan yang sebelumnya berjualan di kawasan ini.
Munawaroh, salah satu pedagang yang masih bertahan, mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan penutupan Dam Jati.
Ia juga menyampaikan bahwa para pedagang dahulu sempat diminta membayar kontribusi untuk pembangunan fasilitas wisata, namun kini mereka hanya dikenakan biaya listrik tanpa kepastian operasional wisata.
Kondisi ini membuat banyak pedagang kesulitan bertahan. Mereka kehilangan sumber penghasilan yang dulu sempat memberikan harapan baru bagi ekonomi keluarga.
“Dulu Dam Jati ramai, apalagi akhir pekan. Tapi sekarang sepi, pembeli tidak ada. Harapan kami semoga pemerintah desa atau kabupaten bisa menghidupkan lagi wisata ini,” ungkap Munawaroh.
Penutupan Dam Jati juga menyisakan pertanyaan besar di kalangan warga dan pegiat UMKM. Mereka berharap adanya kejelasan dari pihak terkait mengenai masa depan kawasan ini.
Baca Juga : Wisata Kapal Listrik di Banyuwangi, Sensasi Berlayar Mewah di Selat Bali
Kembalinya Dam Jati sebagai wisata keluarga yang ramah dan terjangkau dinilai akan menjadi solusi pemulihan ekonomi warga sekitar, sekaligus menjawab kebutuhan akan ruang publik yang berkualitas di wilayah Magetan.
Editor : JTV Madiun