TULUNGAGUNG - Waduk Wonorejo di Tulungagung tidak hanya dikenal karena pemandangan alamnya yang memukau, tetapi juga karena destinasi wisata olahraga airnya yang semakin berkembang.
Sejak bulan Agustus lalu, Waduk Wonorejo memperkenalkan olahraga air baru, yaitu padling atau papan dayung berdiri. Dengan harga tiket 85 ribu rupiah per jam, pengunjung bisa menikmati sensasi mendayung di atas waduk sambil disuguhi panorama indah di sekitarnya.
Menurut Marturiawan Kristiyono, Kepala Sub Divisi Pengendalian Operasional dan Bisnis PT Jasa Tirta 1, pengembangan wisata ini menyasar generasi milenial dan Gen Z yang menyukai pengalaman alam yang instagramable.
“Padling ini baru kita buka di bulan Agustus, dengan adanya padling atau papan dayung membawa sensasi baru di olahraga air, apalagi sambil menikmati pemandangan Waduk Wonorejo,” ujarnya.
Baca Juga : Per 30 Oktober 2024, Tiket Masuk Gunung Bromo Naik, Wisatawan Harus Rogoh Kocek Lebih Dalam
Marturiawan juga menjelaskan bahwa pengunjung akan didampingi oleh tim keamanan saat bermain padling, dan diwajibkan memakai pelampung demi kenyamanan dan keselamatan.
Meski terbilang baru, olahraga padling di Waduk Wonorejo ini sudah menarik banyak wisatawan dari berbagai kota di Jawa Timur.
Salah satu pengunjung, Naura, yang telah mencoba padling tiga kali, mengaku sangat menikmati pengalaman ini.
Baca Juga : Waduk Wonorejo Hadirkan Sensasi Olahraga Air Padling, Nikmati Panorama Pegunungan Tulungagung
“Seru, cara bermainnya tinggal di dayung-dayung saja. Tidak takut jatuh karena cukup aman,” katanya.
Selain menawarkan paket olahraga padling, pengelola Waduk Wonorejo juga menyediakan paket dokumentasi seharga 100 ribu rupiah, yang bisa menjadi kenang-kenangan bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen mereka di atas air.
Bagi yang penasaran dan ingin mencoba sensasi padling sambil menikmati panorama alam, Waduk Wonorejo berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Tulungagung, menjadikannya destinasi yang mudah dijangkau untuk wisatawan yang ingin menikmati liburan seru dan menantang di air. (Agus Bondan/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe