Tupperware Brands Corporation telah mengajukan kebangkrutan di Delaware, Amerika Serikat pada Selasa (17/9/2024).
Tupperware saat ini memiliki banyak pesaing sehingga jumlah permintaan kian menurun dan jumlah kerugian semakin besar.
“Selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan sangat terdampak oleh lingkungan ekonomi makro yang menantang," ujar Laurie Ann Goldman, CEO Tupperware.
Penjualan Tupperware sebenarnya sempat meningkat saat pandemi karena orang berbondong-bondong menyimpan makanan untuk persediaan. Namun penjualan kembali menurun karena banyaknya kompetitor.
Selain karena menurunnya permintaan, lonjakan biaya tenaga kerja, biaya pengiriman yang lebih tinggi, dan biaya bahan baku yang meningkat telah menekan bisnisnya.
Saham perusahaan Tupperware juga menurun drastis hingga lebih dari 50 persen semenjak adanya laporan bahwa mereka akan mengajukan kebangkrutan.
Tupperware sudah menutup satu-satunya pabrik di South Carolina, AS dan mengakibatkan sebanyak 148 orang mengalami PHK di tahun 2024.
Tupperware sebenarnya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk membalikkan keadaan dan membuat peminatnya tidak kecewa.
Editor : A.M Azany