SURABAYA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur mewajibkan seluruh cabang olahraga untuk mendaftarkan atletnya ke program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Kepesertaan BPJS tersebut kini menjadi salah satu syarat bagi atlet agar bisa mengikuti berbagai event olahraga.
Saat peluncurkan Sport Clinic di Surabaya, Ketua Umum KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil menjelaskan aturan ini dibuat untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan atlet, sekaligus mengurangi risiko yang mungkin terjadi saat bertanding. “Kepesertaan BPJS juga memudahkan percepatan penanganan serta pemulihan cedera yang dialami atlet,” ujarnya.
Selain itu, KONI Jatim juga tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit swasta agar penanganan cedera atlet dapat dilakukan secara cepat dan terintegrasi. “Kami ingin memastikan atlet mendapat prioritas pelayanan medis, sehingga bisa segera pulih dan kembali fokus pada prestasi,” tambahnya.
Direktur Utama RS Ubaya, dr. Wenny Retno Sarie Lestari menuturkan hingga kini sudah ada 15 cabang olahraga yang menjalin kerja sama terkait pelayanan kesehatan atlet. “Kami mendukung penuh agar atlet Jawa Timur dapat berprestasi tanpa perlu khawatir soal penanganan medis,” ujarnya.
Sport Clinic sendiri difungsikan sebagai pusat kajian ilmiah penanganan cedera olahraga, meliputi ortopedi, gizi, traumatologi, hingga psikologi olahraga. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan para atlet Jawa Timur bisa lebih fokus meraih prestasi tanpa terbebani risiko cedera yang mengancam karier mereka. (Fadillah Putri)
Editor : M Fakhrurrozi