PACITAN - Sudah menjadi tradisi setiap tahun, ratusan warga di Kabupaten Pacitan menggelar kegiatan ronda tethek atau rontek menjelang sahur. Seperti yang terlihat di wilayah Kecamatan Pacitan, anak-anak, remaja, hingga orang dewasa terlibat dalam kegiatan rontek gugah sahur ini.
Dengan membawa kentongan, mereka berjalan kaki berkeliling Desa, sembari bernyanyi lengkap dengan musik pengiringnya.
"Jadi kegiatan ini sudah menjadi tradisi masyarakat Pacitan melakukan rontek dengan tujuan membangunkan umat muslim yang ingin melaksanakan sahur, " ujar Suparno Sekretaris Desa Arjowinangun (26/3/23).
Namun sayang disamping tradisi, kegiatan rontek gugah sahur tersebut kerap diwarnai tawuran oleh sejumlah oknum. Sehingga demi menjaga kondusifitas, ratusan aparat gabungan turut mengamankan kegiatan tersebut.
Kapolsek Pacitan AKP Sugeng Rusli Muslan mengatakan, berdasarkan pemetaan tahun-tahun sebelumnya, terdapat 9 titik rawan terjadi bentrok antar massa kelompok rontek.
" Kita selalu stand by untuk mengamankan kegiatan rontek ini, khususnya di daerah rawan bentrok seperti di desa Arjowinangun, Sirnoboyo, Tanjungsari, Desa Mentoro, Purworejo, dan Kelurahan Sidoharjo serta beberapa titik daerah rawan lainnya, "katanya.
Para petugas mengamankan jalanya tradisi rontek gugah sahur agar tidak terjadi bentrok antar massa.
Selain itu pihaknya menambahkan, pengamanan terhadap kegiatan tradisi rontek gugah sahur tersebut akan dilaksanakan oleh petugas sampai dengan akhir bulan ramadhan nanti.
Reporter : Edwin Adji
Editor : Vita Ningrum