Tidur larut malam atau sering begadang ternyata memiliki dampak yang jauh lebih serius daripada yang kita duga.
Hal tersebut tidak hanya sekadar mengganggu konsentrasi atau menyebabkan kelelahan keesokan harinya.
Menurut sejumlah penelitian, kebiasaan tidur terlalu larut berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung, yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Berdasarkan hasil penelitian Kongres European Society of Cardiology (ESC), tidur antara jam 10 hingga 11 malam dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa tidur pada waktu ini selaras dengan jam biologis tubuh kita yang disebut irama sirkadian.
Ketika seseorang begadang irama ini terganggu, menyebabkan peningkatan kadar adrenalin dan stres yang berkepanjangan.
Hal ini dapat berakhir pada masalah serius seperti tekanan darah tinggi dan gangguan metabolisme, yang semuanya memicu pada risiko penyakit kardiovaskular.
Tidur pada waktu yang ideal tidak hanya memberikan kualitas tidur yang baik tetapi juga menjadi cara sederhana untuk menjaga kesehatan jantung.
Mengatur waktu tidur dengan konsisten dapat menjadi langkah kecil yang berarti. Bagi mereka yang sulit tidur lebih awal, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan.
Beberapa di antaranya melakukan rutinitas sebelum tidur seperti mengurangi paparan cahaya dari perangkat elektronik, mengolah, atau membaca buku dapat membantu tubuh lebih rileks dan memudahkan tidur.
Editor : Khasan Rochmad