SURABAYA - Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jatim menyampaikan hasil survei internalnya untuk elektabilitas pasangan capres cawapres di Jatim untuk Pilpres 2023. Hasilnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mencapai 48 persen.
"Angkanya hampir 50 persen, tepatnya di angka 48 persen. Itu berdasarkan survei internal kami untuk Pilpres 2024 di Jatim. Kami mengejar target 68 persen untuk suara Ganjar-Mahfud di Jatim," kata Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jatim, Laksamana Madya (Purn) Agus Setiadji kepada wartawan di sela-sela Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Cabang se-Jatim di Posko TPD Jatim-Gedung Internatio Surabaya, Selasa (9/1/2024) malam
Agus yang pernah menjadi Sekjen Kemenhan ini akan mengerahkan seluruh tim pemenangan hingga tingkat kabupaten/kota untuk mendulang suara dukungan dari masyarakat, agar menang tebal di Jatim.
Agus menyadari, masih ada sisa 20 persen yang butuh dikejar, agar mencapai target suara 68 persen di Jatim.
Baca Juga : Pengamat Politik Prediksi Cak Imin Dongkrak Suara Anies di Jawa Timur
Dalam pertemuan rakor yang juga diikuti perwakilan Tim Pemenangan Cabang (TPC) tingkat kabupaten/kota itu, mereka meramu strategi.
Bagi Agus, gambaran riil di lapangan menjadi penting agar strategi yang dijalankan tepat sasaran. Ada sejumlah wilayah di Jawa Timur yang dinilai perlu mendapat sentuhan strategi politik lebih, misalnya, kawasan Pantura, Tapal Kuda, dan Madura yang perlu terus diperkuat di sisa masa kampanye ini. Salah satu daerah yang menjadi tumpuan suara adalah Kota Surabaya.
Sebagai daerah basis PDI Perjuangan, yang merupakan pengusung Ganjar-Mahfud, suara pemilih di Surabaya diyakini tidak akan goyang. Bahkan, bisa menang tebal dibandingkan dua paslon pesaing.
Baca Juga : Pidato Lengkap Prabowo Subianto di Istora usai Unggul di Semua Hasil Quick Count Pilpres 2024
Agus pun percaya, secara umum Ganjar-Mahfud akan menang signifikan di Jawa Timur pada Pilpres 2024.
Sekretaris TPD Ganjar-Mahfud Jatim, Sri Untari Bisowarno menambahkan, untuk mendulang suara pihaknya akan gencar kampanye 21 program unggulan Paslon nomor urut 3, semisal peluncuran KTP Sakti.
Bagi Untari, program ini diyakini bakal diterima dengan baik oleh masyarakat karena realistis dilakukan. Puluhan program itu pun ditegaskan tidak akan membuat anggaran di APBN jebol.
Baca Juga : Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 di 34 Provinsi: Prabowo-Gibran Menang di 32 Provinsi
"Kalau dihitung 21 program itu selama 5 tahun hanya menyerap Rp 2.526 triliun. Sementara paslon lain setahun menghabiskan Rp 426 triliun, hanya dengan dua program. Tentu masyarakat akan cerdas menilai," kata Untari yang juga Sekretaris DPD PDIP Jatim ini.
Dalam kesempatan yang sama, Wasekjen DPP PDIP, Sadarestuwati mengungkapkan, 21 program unggulan Ganjar-Mahfud bukan merupakan janji kosong. Ini karena program tersebut sangat dibutuhkan dan realistis dilakukan.
"Jadi, bukan program yang di awang-awang," katanya yang juga hadir dalam rakor tersebut.
Baca Juga : Resmi, Pasangan Anies - Muhaimin Capres-Cawapres di Pilpres 2024
Sejauh ini, dia mengklaim program yang ditawarkan Ganjar-Mahfud mendapat antusiasme masyarakat. Setidaknya hal itu dilihat dari masa kampanye hingga saat ini.
"Apalagi, program yang satu sarjana di setiap keluarga miskin. Kemudian, program insentif untuk guru agama, juga diterima dengan baik. (Ayul Andhim)
Editor : M Fakhrurrozi