VIETNAM - Upaya Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Founder dan Owner BALAD Grup, mengembangkan bisnis budidaya benih lobster di Vietnam akhirnya membuahkan hasil. Setelah 17 bulan berusaha, pengusaha yang akrab disapa Gus Lilur ini berhasil membudidayakan benih lobster di empat provinsi utama Vietnam Tengah. Dalam bisnis ini, Gus Lilur melibatkan lebih dari 100 ribu nelayan lokal sebagai mitra.
“Perjalanan kami melewati jaringan mafia lobster Indonesia-Vietnam bukanlah hal mudah, namun tekad dan keyakinan saya untuk melebarkan sayap bisnis budidaya lobster di tanah leluhur Kerajaan Champa membuat kami tetap bertahan. Pilihan saya hanya satu: Menang,” tegas pengusaha yang akrab disapa Gus Lilur ini.
BALAD Grup, yang merupakan holding company dengan empat anak perusahaan, bersinergi dalam joint venture dengan empat perusahaan Vietnam serta bermitra langsung dengan ribuan nelayan di Provinsi Khan Hoa, Phu Yen, Binh Dinh, dan Ninh Thuan-bekas pusat kekuasaan Kerajaan Champa.
Menurut Gus Lilur, aspek historis memberi semangat lebih dalam mengembangkan usaha tersebut.
“Saya trah ke-15 Raja Agung Champa Sri Jaya Singhavarman. Lokasi budidaya ini adalah tanah leluhur saya, di mana saya merasakan panggilan untuk melanjutkan perjuangan sekaligus mengangkat kejayaan ekonomi daerah ini,” tambahnya di Ho Chi Minh City, sembari menatap Patung Ho Chi Minh di Distrik 1.
Lebih jauh Gus Lilur menjelaskan strategi pengembangan bisnisnya ke depan. “Dengan modal pengusahaan dagang batubara dan budidaya lobster, kami optimistis merambah sektor usaha lain di Vietnam menuju konglomerasi ekonomi yang kokoh,” terangnya.
Mengenai filosofi bisnisnya, Khalilur mengutip nasihat Khalifah Ali bin Abi Thalib bahwa “Menjaga lisan agar terhindar dari cobaan adalah kunci dalam perjalanan bisnis dan kehidupan.” Prinsip itulah yang dipegang BALAD Grup dalam menjaga integritas usaha di tengah persaingan dan berbagai tantangan bisnis.
Gus Lilur juga menuturkan hubungan kultural dan sejarah yang kuat dari jalur keluarganya, yang menghubungkan dirinya dengan tokoh-tokoh legendaris Sunan Gresik dan Sunan Ampel, menjadikan perjuangannya bukan hanya soal bisnis, tapi juga misi melestarikan warisan dan kehormatan leluhur.
BALAD Grup juga memiliki visi jangka panjang untuk memasuki pasar China, negara asal ibunda Sultan Fatah Raja Demak yang terafiliasi dengan garis keturunan keluarganya.
Dengan ambisi tersebut, Gus Lilur optimis akan peran BALAD dalam membangun kekuatan ekonomi lintas negara di Asia Tenggara dan Asia Timur. (*)
Editor : M Fakhrurrozi