TULUNGAGUNG - Kelenteng Tjoe Tik Kiong di Tulungagung kembali menggelar ritual Sembahyang Arwah atau Ulam Bana pada Selasa malam (9/9/2025). Sekitar 50 umat Tri Dharma hadir dan mengikuti rangkaian doa dengan penuh khidmat.
Ritual yang dilaksanakan setiap bulan tujuh penanggalan Imlek ini dipercaya sebagai momen ketika pintu neraka terbuka, sehingga arwah leluhur dapat kembali menjenguk keluarga mereka yang masih hidup.
Dalam ritual tersebut, umat menyuguhkan berbagai makanan sebagai simbol persembahan kepada leluhur. Sebanyak lebih dari 900 nama arwah dituliskan pada kertas khusus untuk didoakan.
Prosesi dimulai dengan doa di depan altar dewa yang dipimpin oleh seorang pandita. Ritual kemudian dilanjutkan dengan pembacaan paritta atau doa-doa pujian sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada arwah leluhur.
Baca Juga : Ritual Sembahyang Arwah Digelar Khidmat di Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung
Usai seluruh rangkaian doa, kertas yang berisi nama-nama arwah dikumpulkan dan dibakar bersama-sama. Sementara itu, makanan persembahan kemudian diambil kembali oleh masing-masing keluarga untuk dibawa pulang.
Menurut Wibitono, Ketua Panitia Sembahyang Arwah Kelenteng Tjoe Tik Kiong, meski yang hadir tidak terlalu banyak, suasana berlangsung khidmat dan penuh penghormatan. "Meskipun hanya sekitar 50 umat yang hadir, suasana sembahyang berlangsung khidmat dan penuh penghormatan kepada leluhur," ujarnya.
Ritual sembahyang akan berlanjut dengan Sembahyang Rebutan pada Rabu (10/9/2025) siang, yang khusus dipersembahkan bagi arwah-arwah yang tidak terurus atau tidak memiliki keluarga. (Agus Bondan & Beny Setiawan)
Editor : JTV Kediri