Industri perfilman Indonesia kian hari semakin beragam. Tak hanya dari segi cerita, tetapi juga bahasa yang digunakan.
Salah satu yang menarik perhatian adalah hadirnya film-film Indonesia yang menggunakan dialog berbahasa Jawa.
Film-film ini berhasil menyuguhkan nuansa lokal dengan tetap bisa menembus pasar nasional. Beberapa di antaranya bahkan mampu memeroleh jutaan penonton.
Berikut ini beberapa rekomendasi film Indonesia berbahasa Jawa yang bisa kamu tonton.
Baca Juga : 5 Ide Bisnis Kreatif dari Rumah yang Cocok bagi Pemula
1. Yowis Ben
Film bergenre drama-komedi Indonesia ini menjadi film pertama yang menggunakan bahasa Jawa dalam sebagian besar dialognya.
Dirilis pada tahun 2018, film Yowis Ben disutradarai oleh Fajar Nugros dan Bayu Skak. Cerita Yowis Ben mengangkat dinamika kehidupan anak muda yang berusaha mencari jati diri dan kesuksesan, yang dibumbui dengan humor-humor khas Jawa.
Baca Juga : 5 Rekomendasi Lagu untuk Memulai Senin Pagi dengan Penuh Semangat
Film ini dibintangi oleh Bayu Skak, Brandon Salim, Cut Meyriska, Joshua Suherman, dan Tutus Thomson.
Turut menjadi pemeran utama, Bayu Skak berperan sebagai Bayu. Seorang remaja asal Malang, Jawa Timur, yang berusaha memenangkan hati Susan, gadis cantik di sekolahnya.
Namun, sebagai anak dari keluarga sederhana, Bayu merasa minder karena Susan dekat dengan Roy, seorang anak orang kaya.
Baca Juga : Rekomendasi 4 Buku yang Dapat Mengubah Sudut Pandang tentang Hidup
Film Yowis Ben berhasil meraup 900 ribu lebih penonton di bioskop. Pencapaian tersebut membuat film ini dilanjutkan menjadi trilogi dan juga series.
2. Lara Ati
Film lara ati merupakan film keempat Bayu Skak yang menggunakan bahasa Jawa. Sebelumnya, ia sudah menggarap trilogi Yowis Ben.
Baca Juga : Rekomendasi Film Indonesia Berbahasa Jawa yang Wajib Ditonton
Film ini mengisahkan tentang Joko, seorang pria muda yang menghadapi kegalauan hidup, terutama setelah patah hati karena ditinggalkan oleh kekasihnya.
Di tengah kebingungannya, Joko bertemu dengan Ayu, sahabat lama yang juga sedang menghadapi masalah serupa.
Keduanya kemudian berusaha saling mendukung satu sama lain untuk bangkit dari keterpurukan. Film ini menonjol dengan penggunaan bahasa Jawa dalam dialognya, memberikan kesan lokal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Baca Juga : 6 Rekomendasi Gunung di Jawa Timur yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Melalui film Lara Ati, Bayu Skak mengajak penonton untuk melihat realitas kehidupan dengan lebih ringan dan humoris.
3. Sewu Dino
Sewu dino merupakan film horor Indonesia yang diadaptasi dari cerita viral karya SimpleMan, penulis di balik kesuksesan film KKN di Desa Penari.
Disutradarai oleh Kimo Stamboel, film ini menceritakan perjalanan penuh ketegangan dan misteri yang berlatar pada ritual mistis Jawa yang dikenal dengan "Sewu Dino" atau "Seribu Hari".
Film ini mengisahkan seorang wanita muda bernama Sri, yang diterima bekerja sebagai pembantu untuk merawat seorang gadis bernama Dela Atmojo.
Namun, Sri tidak mengetahui bahwa pekerjaannya terkait dengan sebuah kutukan mematikan. Dela terkena kutukan mistis yang mengharuskannya menjalani ritual seribu hari untuk menghentikan kematiannya.
Bersama dengan dua orang lainnya, Sri terjebak dalam suasana mencekam di tengah ritual yang penuh teror supranatural. Film ini cocok bagi mereka yang mencari cerita horor dengan latar budaya lokal
4. Sekawan Limo
Film Sekawan Limo merupakan film horor komedi pertama yang disutradarai oleh Bayu Skak. Dirilis pada pertengahan tahun 2024, film ini berhasil menembus 2,5 juta penonton.
Bercerita tentang lima sekawan yang mendaki gunung Madyopuro, mereka kemudian terjebak selama berminggu-minggu di gunung tersebut karena melanggar mitos.
Film ini menggabungkan nuansa horor dengan genre komedi yang mengundang gelak tawa. Film ini dibintangi oleh Bayu Skak, Nadya Arina, Firza Valaza, Beni Siregar, dan Indra Pramujito.
Nah, itu tadi beberapa rekomendasi film Indonesia berbahasa Jawa yang bisa kamu tonton.
Menonton film-film tersebut tidak hanya akan memperkaya wawasan tentang budaya lokal, tetapi juga memberikan apresiasi terhadap bahasa dan cerita yang diangkat.
Selain itu, dengan semakin banyaknya film Indonesia berbahasa daerah yang diakui secara global, menonton film-film berbahasa daerah adalah salah satu cara untuk mendukung karya anak bangsa.
Editor : Khasan Rochmad