SURABAYA - Antusiasme tinggi ditunjukkan para peserta yang mendaftar di ajang Hackathon Sawit Nasional 2025. Ratusan tim dari universitas di seluruh Indonesia mendaftar di ajang yang digelar Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama ITS Surabaya, Politeknik Kelapa Sawit CWE, dan Universitas Bakrie.
Sebanyak 109 tim dinyatakan lolos ke tahap berikutnya dalam ajang Hackathon Sawit Nasional 2025. Kompetisi ini menjadi langkah strategis untuk mendorong transformasi digital di sektor industri kelapa sawit Indonesia.
Dengan mengusung tema “Mengakselerasi Peran Sosial Ekonomi Sawit Melalui Inovasi Digital”, ajang ini diharapkan mampu melahirkan inovasi teknologi yang memperkuat peran strategis industri sawit Indonesia.
Tahap pembekalan bertajuk“Meet The Mentors” telah digelar secara daring pada 13–14 September 2025 melalui Zoom. Para peserta tampak antusias mengikuti bimbingan intensif dari mentor-mentor terbaik di bidang teknologi dan industri sawit.
Sesi pembekalan ini menghadirkan mentor dari GAPKI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE), dan Universitas Bakrie. Materi yang diberikan meliputi Visi & Peran Strategis Industri Sawit, Potensi Teknologi Baru untuk Sawit, hingga Komunikasi Efektif dan Keterampilan Presentasi.
Usai pembekalan, para peserta akan melanjutkan ke tahap pengembangan prototipe yang berlangsung pada 15 September hingga 30 Oktober 2025. Dalam tahap ini, mereka akan merancang solusi digital inovatif untuk menjawab berbagai tantangan industri sawit nasional.
Nantinya, 109 tim peserta akan memperebutkan hadiah ratusan juta rupiah. Juara pertama berhak memperoleh Rp 75 juta plus sertifikat, juara kedua Rp 50 juta, dan juara ketiga Rp 30 juta. Tersedia pula kategori khusus Most Disruptive Business Model dengan hadiah Rp 20 juta.
Selain memperebutkan hadiah, para peserta juga akan mendapatkan bimbingan intensif dari para mentor industri serta peluang untuk business matching dengan perusahaan besar dan investor. (*)
Editor : Iwan Iwe