Pemerintah akan membangun gedung permanen untuk ratusan Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) di seluruh Indonesia. Saat ini prosesnya masih digodok dan targetnya bangunan sudah bisa ditempati tahun depan.
Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf, menyampaikan hal itu saat meninjau pelaksanaan Sekolah Rakyat Terintegrasi di Balai Diklat Kecamatan Licin, Banyuwangi, Kamis (2 Oktober 2025).
Gus Ipul mengatakan pembangunan akan dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum, sementara tanah disediakan pemerintah daerah.
Baca Juga : Bupati Ipuk Datangi Korban Gempa, Siapkan Bantuan Perbaikan Rumah Warga Terdampak
"Total SRT di Indonesia ada 165 titik. Tahap pertama bangunan permanen akan dibangun di 100 titik dengan APBN, sesuai arahan Presiden. Anggaran sementara masih dihitung, estimasinya Rp200 miliar," kata Gus Ipul.
Gedung SRT diproyeksikan menampung seribu siswa dari jenjang SD, SMP, SMA. Gedung dilengkapi dengan fasilitas asrama siswa, asrama guru, aula, serta sarana ekstrakurikuler. Lokasi pembangunan diprioritaskan di lahan yang telah siap secara administrasi dan layak secara fisik. Bukan hanya surat menyurat, tapi juga kondisi tanah akan menentukan kelayakan pembangunan.
Selain bangunan, pemerintah juga menyiapkan sarana pembelajaran digital. Sarana yang disiapkan adalah laptop untuk setiap siswa dan papan tulis digital di setiap kelas akan mulai disalurkan akhir Oktober.
Baca Juga : Hari Tani Nasional, Bupati Banyuwangi Ikut Panen Padi dan Dialog Bareng Petani
"Seluruh proses pengadaan didampingi LKPP, kepolisian, dan kejaksaan supaya tidak ada penyimpangan," tegasnya.
Gus Ipul mengatakan, Sekolah Rakyat ini merupakan program prioritas Presiden Prabowo untuk anak-anak dari keluarga yang betul-betul tidak mampu. Sehingga bisa memperoleh pendidikan yang sama. Cerdas bersama dan tumbuh setara.
Baca Juga : World Cleanup Day, Bupati Ipuk Bersama Ratusan Warga Bersihkan Sampah di Pantai Seranite
"Tugasnya adik-adik yang penting semangat belajar, ya, tetap bangga sama orang tuanya. Siapapun orang tua adik-adik, keadaannya seperti apapun, siswa sekolah rakyat harus tetap bangga sama orang tuanya," kata Mensos kepada para siswa SRT di Banyuwangi.
Sementara Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengaku telah menyiapkan lahan di Kecamatan Muncar. Luasannya sekitar 7 hektare dan merupakan aset pemerintah daerah.
"Saat ini di Banyuwangi ada dua lokasi sekolah rakyat di Balai Diklat dan BPVP Muncar. Kalau bangunan permanen sudah jadi. Dua siswa dari dua lokasi sekolah rakyat akan dijadikan satu. Karena proyeksinya kan bisa menampung seribu siswa dari semua jenjang," tegas Ipuk.
Baca Juga : Uji Coba Digitalisasi Bansos di Banyuwangi, Resmi Dimulai, Bupati Ipuk: Pendaftaran Cepat dan Sederhana
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi