SURABAYA - Cabang olahraga (cabor) futsal bakal menjadi salah satu yang mendahului gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Tidak seperti cabor lain yang tak memerlukan kualifikasi, futsal akan mengadakan babak penyisihan untuk menyaring tim-tim terbaik yang akan bertanding di babak utama akhir Juni mendatang.
Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jatim, Arief Anton Sujarwo, menjelaskan bahwa sistem kualifikasi ini diterapkan karena keterbatasan kuota tim yang bisa tampil di Porprov, sementara animo dari daerah sangat tinggi. Terlebih, pencapaian futsal Jatim di PON Aceh-Sumut lalu yang sukses meraih medali perak, menambah semangat para pemain dan pengurus daerah.
“Jadi kuota untuk putaran babak utama Porprov itu 16, dimana sudah ada juara bertahan Kabupaten Sidoraja. Terus tuan rumah ada tiga. Artinya empat slot sudah terprnuhi, kita cari 12,” ungkap Arif.
Dari data yang diterima, hingga saat ini telah tercatat sebanyak 27 tim futsal putra siap mengikuti kualifikasi. Tim-tim ini akan dibagi dalam enam grup, dan hanya 12 tim terbaik yang berhak melaju ke babak utama. Mereka akan bergabung dengan tim Sidoarjo sebagai juara Porprov 2023 serta tiga tim tuan rumah, yakni Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu yang otomatis lolos melalui jalur wild card. Total akan ada 16 tim putra di Porprov Jatim 2025.
Sementara itu, untuk sektor futsal putri, terdapat 16 tim yang akan mengikuti kualifikasi dan dibagi ke dalam empat grup. Sebanyak 9 tim terbaik akan lolos, ditambah tiga tim tuan rumah melalui jalur wild card. Dengan demikian, hanya 12 tim futsal putri yang akan berlaga di ajang utama Porprov nanti.
Arief juga mengungkapkan harapan mereka dengan adanya kualifikasi ini bisa menyaring bibit-bibit unggul yang kemudian bisa dipersiapkan untuk PON NTB 2028 mendatang.
“Jadi harapan kita muncul bibit-bibit yang nantinya menjadi kerangka tim untuk Tim PON di NTB,” jelasnya.
Babak kualifikasi atau pra-Porprov futsal ini dijadwalkan mulai kick off pada 14 April 2025, dan akan digelar di lima kabupaten/kota di Jatim, yakni Banyuwangi, Pasuruan, Tuban, Gresik, dan Blitar. (Alfi Damayanti)
Editor : M Fakhrurrozi