TULUNGAGUNG - Sekitar 50 mahasiswa dari HMI Tulungagung berpakaian serba hitam menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tulungagung.
Mereka membawa berbagai poster berisi tuntutan kepada Penjabat (Pj) Bupati agar bersikap netral dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilkada 2024.
Namun, aspirasi mereka tak bisa langsung disampaikan kepada Pj Bupati. Pejabat tersebut tidak menemui massa aksi. Sebagai gantinya, Asisten 3 Bupati menerima kedatangan mahasiswa, meskipun hal ini tidak sepenuhnya memuaskan massa.
Situasi semakin memanas ketika mahasiswa membakar ban di lokasi aksi sebagai simbol perjuangan mereka. Namun, tindakan tersebut segera dihentikan oleh pihak kepolisian yang berjaga. Insiden ini memicu ketegangan antara mahasiswa dan aparat keamanan.
Baca Juga : KPU Kabupaten Malang Pastikan Pemilih Tunanetra Bisa Nyoblos di Pilkada 2024
Koordinator aksi, Taufik Nurokhman, menyampaikan alasan mereka turun ke jalan.
"Demo ini untuk menuntut keadilan para ASN di Tulungagung, karena kita melihat pada momentum Pilkada hari ini para ASN memihak kepada salah satu calon. Maka dari itu kami turun ke jalan untuk menuntut keadilan menetralisasikan bapak PJ yang sudah tidak netral lagi," tegasnya.
Meski sempat terjadi ketegangan, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan tuntutan mereka kepada Asisten 3 Bupati. Mereka berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti aspirasi yang telah disampaikan.
Baca Juga : Logistik Pilkada 2024 Jember Mulai Didistribusikan, Prioritas ke Daerah Terpencil
Aksi ini menjadi sinyal keras bagi pemerintah daerah Tulungagung untuk menjaga netralitas ASN di tengah dinamika Pilkada 2024. (Agus Bondan/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe