BANYUWANGI - Dalam sepuluh tahun terakhir produktivitas pohon cengkeh se-Jawa mengalami penurunan drastis. Bahkan saat ini, penurunan produktivitas pohon cengkeh yang ada menyentuh angka 70 persen. Kondisi ini membuat pihak perkebunan harus melakukan peremajaan dengan melakukan penanaman ulang pohon cengkeh.
Dengan turunnya produktivitas cengkeh tersebut Perkebunan Lidjen di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Saat ini, melakukan penanaman ulang pohon cengkeh.
Wakil Direktur PT. Perkebunan Lidjen, Suprayogi Tanoerahardjo, mengatakan, kerusakan yang terjadi pada pohon cengkeh, membuat produksi cengkeh turun hingga 70 persen. Penurunan produksi ini terjadi sejak 10 tahun lalu dan secara bertahap. Penyebabnya penyakit dan setelah di pelajari ada namanya bakteri pembuluh kayu cengkeh (BPKC) yang mengakibatkan ranting kering, dan lama-lama mati. jelasnya, Pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Menurutnya, pohon cengkeh yang rusak sudah tidak bisa produktif lagi. Meski sudah dilakukan treatment dan diobati namun tidak bisa kembali membaik. Maka diputuskan untuk tanam ulang.
Dia menyebut, sudah ada 20 ribu bibit cengkeh yang disediakan untuk tanam ulang ini. Rencananya bibit-bibit tersebut akan ditanam di lahan seluas 160-200 hektar yang dilakukan secara bertahap.
Dia menegaskan, keputasan tanam ulang pohon cengkeh ini sebenarnya keputusan yang tidak menguntungkan. Sebab saat diputuskan untuk melakukan tanam ulang, perusahan kehilangan pemasukan. Namun langkah ini harus diambil untuk memberikan perubahan bagi perusahan dan masyarakat yang bekerja.
Dia menyebut, setelah penanaman, pohon cengkeh baru mulai belajar berbuah pada usia 5 tahun. Cengkeh baru benar-benar produktif pada usia 8 tahun.
Lebih jauh dijelaskannya, pohon cengkeh butuh 100 hari panas matahari tegas agar bisa berbuah. Jika tidak mendapatkan panas selama 100 hari berturut-turut maka siklus panen bisa lebih lama. Jika mengikuti cuaca di sini, (panen) lima tahun sekali bahkan kadang 8 tahun.
Total luas lahan Perkebunan Lidjen seluas 1.545 hektar. Saat ini, pohon cengkeh di Perkebunan Lidjen seluas 500 hektar. Sisanya merupakan tanaman kopi. Rencananya, dirinya akan mengajukan izin untuk menurunkan luasan lahan pohon cengkeh menjadi 300 hektar untuk menambah luasan tanaman kopi.
Komoditas ini diperluas karena kopi bisa setiap tahun panen. Ini kembali untuk kesejahteraan masyarakat. Karena di perkebunan Lidjen total ada 200 pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar perkebunan.
"Kita ada kewajiban untuk memberikan pekerjaan kepada masyarakat," pungkasnya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi