GRESIK - Indonesia kini memiliki smelter pengolahan tembaga terbesar di dalam negeri, setelah Presiden Joko Widodo meresmikan produksi smelter PT Freeport Indonesia yang digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Senin (23/9).
Presiden juga melihat langsung proses pemanenan katoda tembaga yang telah dihasilkan oleh smelter tersebut.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa proses pembangunan hingga diresmikannya smelter ini tidak mudah.
"Setelah memakan waktu selama 30 bulan akhirnya bisa kita resmikan," ungkapnya.
Baca Juga : Dorong Percepatan Pertumbuhan, PLN Pasok Kebutuhan Listrik KEK Gresik
Dengan adanya smelter ini, seluruh konsentrat tembaga dari Papua tidak perlu lagi diolah di luar negeri.
Selain itu, smelter ini dapat memurnikan hasil tambang di dalam negeri dan menjualnya ke pasar internasional dalam bentuk produk akhir.
Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik merupakan yang kedua di Indonesia dan menjadi kebanggaan nasional karena merupakan fasilitas pengolahan tembaga terbesar di dalam negeri.
Baca Juga : Pj. Gubernur Adhy : Bank Jatim Siap Dukung Pendanaan Pengembangan JIIPE Gresik
Dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton konsentrat per tahun, smelter ini berperan penting dalam mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap fasilitas pengolahan luar negeri.
Tony Wenas, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, mengungkapkan bahwa smelter ini dibangun selama 30 bulan, dengan investasi mencapai Rp56 triliun.
Pembangunan dimulai tiga tahun lalu, dan kini siap beroperasi untuk memurnikan tembaga dari tambang Freeport di Papua.
"Ini adalah salah satu pencapaian besar dalam industri pertambangan kita. Kami siap menghasilkan produk berkualitas yang dapat bersaing di pasar global," kata Tony Wenas.
Pembangunan smelter ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam melalui pengolahan di dalam negeri, sesuai amanat UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Dengan smelter di Gresik ini, PT Freeport Indonesia mampu mengolah konsentrat tembaga menjadi katoda dengan kandungan tembaga murni hingga 99,99%, yang siap diekspor ke berbagai negara.
Peresmian smelter PT Freeport Indonesia di Gresik ini menjadi tonggak sejarah bagi industri pertambangan nasional, yang semakin mandiri dalam pengolahan sumber daya alam.
Dengan kapasitas besar dan teknologi canggih, smelter ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, serta meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.(M. Amin/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe