Polresta Banyuwangi melakukan aksi bagi-bagi makanan dan minuman kepada para pengemudi yang terjebak macet di jalur menuju Pelabuhan Ketapang, Kamis sore (17/7/2025). Di samping melakukan pengaturan lalu lintas.
“Dari sisi kemanusiaan dan empati, kami juga membagi-bagikan makanan dan minuman bagi pengendara yang terjebak macet,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra.
Rama menyebut, banyak pengendara yang terjebak antrean tidak hanya hitungan jam. Mereka bahkan ada yang terjebak mulai Rabu malam (16/7/2025) dan baru bisa masuk ke kapal keesokan harinya.
Menurutnya, kemacetan ini dipicu oleh berkurangnya jumlah kapal yang beroperasi di lintas Ketapang-Gilimanuk. Dari biasanya 17 kapal jenis eks LCT, hanya sebagian yang beroperasi karena ada proses docking dan pengecekan oleh KSOP dan operator pelabuhan.
“Pengurangan kapal ini berdampak langsung ke jalur arteri. Banyak kendaraan menumpuk, dan tadi beberapa sopir bahkan nekat mengambil jalur lawan arah karena sudah terlalu lama menunggu,” ungkapnya.
Untuk mengurai kemacetan, Polresta Banyuwangi telah mengerahkan kekuatan penuh. Tidak hanya dari Satlantas, tapi juga personel Samapta, Pamobvit, dan staf lainnya turut diterjunkan sejak Rabu malam untuk membantu mengurai kepadatan.
“Upaya penguraian terus kita lakukan secara mobile, baik dari arah utara maupun selatan,” katanya.
Dari upaya yang dilakukan Polresta Banyuwangi bersama stakeholder terkait, antrean yang sempat mengular hingga 3-4 kilometer dari arah selatan kini mulai terurai.
Begitupun dari arah utara, antrean yang sempat memanjang hingga kawasan Bajulmati, masih terpantau lancar secara berkala.
“Dari utara menuju selatan itu termonitor ekor (kemacetan kendaraan) sampai di Bajulmati (Wongsorejo), tetapi sudah putus-putus. Ada kalanya lancar di sekitar Watudodol, sampai dengan sini (pelabuhan) itu juga lancar,” jelas Kapolresta.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan ASDP Ketapang dan KSOP Tanjungwangi agar kapal-kapal yang laik jalan segera dioperasikan kembali.
“Kami berharap operasional kapal bisa kembali normal sehingga volume kendaraan di jalur menuju pelabuhan bisa cepat terurai,” tuturnya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi