PROBOLINGGO - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Probolinggo akhirnya mengeluarkan surat rekomendasi terkait Pemilihan Bupati (Pilbup) Probolinggo 2024.

Partai berlambang padi dan bulan sabit ini merekomendasikan Muhammad Haris Damanhuri Romli atau Gus Haris maju sebagai bakal calon bupati Probolinggo 2024.

Rekomendasi ini ditandai dengan penyerahan surat rekomendasi oleh Ketua DPD PKS Kabupaten Probolinggo Rifqi Abdillah kepada Gus Haris di Jl. Dr Saleh, Desa Sumberlele, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Senin (24/6/24).

Deklarasi dihadiri sejumlah partai koalisi. Diantaranya M. Zubaidi, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Probolinggo; Oka Mahendra Jati Kusuma, Ketua DPD Golkar Kabupaten Probolinggo; M. Ali Fatih, Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo dan Mahdi, Ketua DPC PPP Kabupaten Probolinggo.

"Proses ini sudah kita mulai sejak Maret, dimulai dengan penjaringan yang pada akhirnya mengerucut pada kesimpulan bahwa kita mendukung Gus Haris. Kami seluruh kader berkomitmen, gaspol, untuk memenangkan Gus Haris," Rifqi Abdillah.

Setelah surat rekomendasi ini turun, maka DPD PKS Kabupaten Probolinggo akan berkoalisi dengan DPC Gerindra Kabupaten Probolinggo di Pilkada Probolinggo 2024.

"Kami secara struktur DPD telah sepakat untuk mendukung Gus Haris. Secara lisan dan komitmen sudah selesai, bahwa akan mengusung Gus Haris," tambahnya.

Rifqi mengungkapkan Gus Haris merupakan orang yang tepat untuk memimpin Kabupaten Probolinggo. 

Atas dukungan ini, Gus Haris mengaku bersyukur sekaligus berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan PKS kepadanya.

"Terimakasih atas amanah dan kepercayaan yang diberikan PKS. Kami dari awal memang ingin membangun Probolinggo ini dengan semangat kebersamaan," tandas Gus Haris.

Dukungan PKS kepada Gus Haris ini menjadikan koalisi pendukung Gus Haris menjadi 26 kursi. 

PKS yang memiliki satu kursi di DPRD Kabupaten Probolinggo, akan bergabung dengan Partai Gerindra (9 kursi), Partai Golkar (10 kursi) dan PPP (6 kursi).

Koalisi gemuk ini juga didukung partai non-parlemen, yakni Partai Demokrat, Partai Gelora, PSI, Partai Perindo, PKN, Partai Hanura, PBB dan Partai Ummat.(Farid Fahlevi)