SURABAYA - Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur kini semakin pesat dan potensinya sangat besar.
Sampai saat ini sudah ada lebih dari 9 juta UMKM di Jawa Timur. Sehingga tak heran UMKM Jawa Timur dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Melihat hal itu, Bank Jatim tidak tinggal diam dan terus berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dengan keikutsertaan UMKM binaan bankjatim dalam kegiatan Misi Dagang dan Investasi yang diiniasi oleh Pemprov Jawa Timur yang digelar pekan lalu di Bali.
Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, pihaknya terus berupaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Mulai dari akses pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan.
Baca Juga : Bank-Bank Besar di Indonesia Bersaing di Kejuaraan Futsal, Harapkan Lahirnya Talenta Profesional
”Kami sangat mendukung UMKM dalam mengembangkan usahanya. Nah, salah satu misi bankjatim pada kegiatan ini adalah membantu UMKM Binaan untuk memperluas jaringan pasar dan mendukung pemerintah dalam memperkuat jalinan perdagangan antara Provinsi Jawa Timur dan Bali,” papar Busrul.
Terdapat 3 UMKM binaan bankjatim yang diikutsertakan pada gelaran tersebut. Antara lain produk keripik sayur dari UKM Ina Chips, produk tas rajut dari UKM Raci Craft, produk kopi luwak dari UKM Kopi Luwak Dampit, produk kerajinan tangan dari UKM Silhouette Crochet, dan produk tas kulit dari UKM Shailza Collection.
”Sebagai bank milik daerah, kami akan terus mendukung UMKM agar pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki kualitas yang bagus sehingga dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Baca Juga : Nextgen Student League Jadi Wadah Pebasket Usia Dini Salurkan Bakat
Adhy Karyono mengungkapkan bahwa Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali telah mencatatkan sejarah baru dalam Misi Dagang ini. Sebab, acara yang menyatukan para pelaku usaha dari kedua provinsi ini sukses mencatatkan transaksi lebih dari Rp 425 miliar.
”Bali menjadi provinsi tujuan pertama misi dagang di tahun 2024. Kami senang karena semangat pelaku usaha sangat tinggi dan ini merupakan rekor tertinggi transaksi selama ini,” tegasnya.
Dalam misi dagang ini, Jawa Timur berhasil menjual komoditas senilai Rp 301,19 miliar. Komoditas yang dijual antara lain pakan ikan dan udang, benih tanaman, rokok, dan mesin TTG. Selain itu, juga ada daging beku, beras, daging bebek, produk fashion, daging sapi, fillet Dori, gurita, makanan ringan, buah-buahan, mesin jahit, bawang merah, pupuk, kedelai, dan kapulaga hijau.
Baca Juga : Perluas Jaringan Pasar, Bank Jatim Fasilitasi UMKM Binaan di Misi Dagang Bali
Kemudian Jawa Timur juga membeli komoditas dari Bali senilai Rp 123,8 miliar meliputi kunyit kering, biji kopi, hasil perikanan, dan kelapa. "Nilai komoditas yang dijual oleh Jatim sangat tinggi, mayoritas adalah bahan pangan. Jadi memang misi dagang ini menjadi ajang bagi para pelaku usaha dari Jatim dan Bali untuk bertemu serta menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Misi dagang ini juga menjadi peluang ekonomi baik bagi pelaku usaha Jatim maupun Bali," tutupnya.
Editor : M Fakhrurrozi