Cuaca ekstrem kembali mengintai wilayah perairan selatan Jawa Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang diprediksi terjadi selama empat hari, mulai 26 hingga 29 Juni 2025.
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Rahmayani menyampaikan, dalam periode tersebut gelombang laut dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter berpeluang melanda beberapa wilayah perairan, termasuk Banyuwangi.
“Selain itu ada Jember, Lumajang, Selat Lombok bagian selatan, Selat Bali bagian selatan, serta perairan selatan Pulau Bali,” ujarnya, Kamis (26/6/2025).
Sementara, gelombang berukuran sedang antara 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Badung dalam periode yang sama.
Baca Juga : BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia pada 7–10 Mei
Masyarakat pesisir dan pelaku kegiatan pelayaran diminta lebih waspada. Aktivitas melaut, khususnya bagi kapal kecil dan perahu nelayan, sangat disarankan untuk mempertimbangkan kembali sebelum memutuskan untuk melaut.
“Gelombang tinggi bisa berdampak pada terganggunya transportasi laut, aktivitas perikanan, hingga kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” imbuh Rahmayani.
Baca Juga : BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia pada 16–19 April
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, mengimbau para nelayan agar tidak mengabaikan peringatan cuaca dari BMKG. Ia meminta agar seluruh nelayan benar-benar memastikan kondisi laut aman sebelum memutuskan melaut.
“Saya harap nelayan lebih waspada. Jangan memaksakan diri berangkat kalau gelombang sedang tinggi. Keselamatan jauh lebih penting,” ujarnya.
Suryono tidak tidak ingin insiden laka laut yang menimpa kapal motor Gardan Sumberwangi di perairan Sembulungan, Muncar, pada Mei lalu, terulang Kembali.
Baca Juga : Gelombang Tinggi, Puluhan Nelayan di Pacitan Berhenti Melaut
Kapal yang membawa puluhan nelayan itu terbalik akibat dihantam gelombang tinggi. Dalam insiden tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 26 lainnya berhasil selamat.
“Kami sangat prihatin atas musibah tersebut. Karenanya, saya minta para nelayan benar-benar memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut,” ujar dia.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi