SURABAYA - Menjelang peringatan 1 Abad NU Pemkot Surabaya turut berkontribusi. Beberapa di antaranya adalah membantu menyediakan kendaraan dan konsumsi bagi guru madrasah di bawah Kemenag Surabaya.
Ditemui di ruang kerjanya Jumat (3/2/23), Eri Cahyadi Walikota Surabaya menyebut pihaknya akan membantu toilet portable dan ambulance di venue GOR Sidoarjo, pada peringatan 1 Abad NU, Selasa 7 Februari mendatang. Dirinya juga memastikan akan membantu transportasi dan konsumsi bagi guru madrasah di lingkungan Kemenag serta anggota Fatayat dan Muslimat NU.
Diakui Eri, peringatan 1 Abad NU begitu sakral bagi Pemkot Surabaya. Sebab Surabaya menjadi tempat bersejarah karena kantor PBNU pertama yang didirikan ada di Surabaya.
"Peran NU dalam kemerdekaan dan perebutan kekuasaan melawan penjajah yang membuat surabaya menjadi kota pahlawan juga patut diperhitungkan," ungkap Eri.
Baca Juga : Kasus Laka Akibat Mihol Naik, M. Fikser: Pengelola RHU Ikut Tanggung Jawab
Sehingga kontribusi Pemkot Surabaya pada momen peringatan 1 Abad NU menjadi vital.
Eri menyebut, bantuan transportasi yang diberikan berupa armada bus damri, bus sekolah, hingga mobil dinas.
"Total sekitar 5000-7000 orang yang akan mengikuti rombongan bantuan transportasi. Sisanya berangkat sendiri-sendiri menggunakan motor, karena mereka mikirnya lebih cepat sampai."
Baca Juga : Cegah Banjir di Batas Kota, Pemkot Surabaya Bersihkan Kali Gunung Anyar
Sementara itu Kasi Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag Surabaya menyebut sebenarnya Pemkot Surabaya telah membantu 300 juta rupiah untuk memberangkatkan 12.500 orang guru madin, pondok pesantren, dan TPQ.
"Tapi ternyata kita cari ke 4-5 tempat buat sewa bus maupun minibus penuh semua. Makanya, kami datang ke sini buat minta bantuan," tutur M. Amir Sholehuddin.
Amir menuturkan jika rombongan yang dia bawa akan mendapatkan support berupa konsumsi dan transportasi.
Baca Juga : Diminati Pelajar, Pemkot Surabaya Bakal Tambah Armada Bus Sekolah
"Dua kali makan, pagi dan siang. Sama bus buat ke lokasi acara," pungkasnya.
Reporter : Atiqoh Hasan
Editor: Vita Ningrum