Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan program skrining kesehatan mental gratis yang akan dimulai bulan ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan mental di masyarakat, terutama di tengah meningkatnya masalah kesehatan mental di Indonesia.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, skrining dibagi menjadi dua kategori: usia sekolah dan masyarakat umum. “Pemeriksaan untuk usia sekolah akan dilakukan setiap awal tahun ajaran di sekolah masing-masing,” ujar Menkes dalam konferensi pers. Sementara itu, bagi masyarakat di luar usia sekolah, pemeriksaan dilakukan pada bulan ulang tahun masing-masing dengan tambahan satu bulan, melalui pendaftaran di aplikasi SATU SEHAT.
Untuk pelaksanaannya, masyarakat hanya perlu membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pemerintah juga telah menyiapkan lebih dari 10.000 Puskesmas dan 15.000 klinik swasta di seluruh Indonesia sebagai lokasi layanan skrining ini.
Proses Skrining dan Tujuan
Baca Juga : Silent Walking untuk Tingkatkan Kesehatan Mental, Berikut Langkah-Langkahnya
Skrining dilakukan dengan mengisi kuesioner yang dirancang untuk mendeteksi indikasi awal gangguan kesehatan mental. “Namun, hasil skrining ini tidak memberikan diagnosis spesifik, sehingga tetap diperlukan pemeriksaan lanjutan,” jelas Menkes.
Program ini diproyeksikan menjadi yang terbesar, bahkan melampaui cakupan program vaksinasi Covid-19. “Targetnya adalah mencakup 200 juta jiwa penduduk Indonesia,” tambahnya.
Masalah Kesehatan Mental Meningkat
Baca Juga : Penyebab GenZ Rentan Alami Masalah Kesehatan Mental
Data dari Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 menunjukkan bahwa 34,9 persen remaja Indonesia atau sekitar 15,5 juta remaja mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Dari jumlah itu, hanya 2,6 persen yang berhasil mengakses layanan konseling.
Menkes menegaskan, peluncuran resmi program ini masih menunggu diskusi lebih lanjut dengan Presiden Prabowo Subianto dan kepala daerah.
Dengan diluncurkannya program ini, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan. Jangan lupa untuk segera mendaftar di aplikasi SATU SEHAT agar tidak ketinggalan kesempatan ini. (*)
Editor : Iwan Iwe