Menu
Pencarian

Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Motor Listrik AFPM BLDC

Andri Suryandari - Selasa, 21 Oktober 2025 16:36
Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Motor Listrik AFPM BLDC
Penampakan Motor Listrik Axial Flux BLDC yang dikembangkan oleh PENS.

Pengembangan Industri Motor Listrik tipe Axial Flux Permanent Magnet Brushless DC (AFPM BLDC) di Indonesia menghadapi tantangan. Lambatnya pertumbuhan industri penyokong menjadi faktor utama yang perlu dicari solusinya.

Industri Motor Listrik tipe Axial Flux Permanent Magnet Brushless DC (AFPM BLDC) memang belum banyak ditemui di Indonesia. Namun, merujuk pada laman https://lammotor.com/top-9-axial-flux-motor-manufacturers/ ternyata di dunia telah mulai banyak perusahaan yang memilih untuk fokus pada pengembangan tipe motor listrik ini.

Motor itu kini tengah menjadi perhatian publik, karena menawarkan berbagai keunggulan signifikan, seperti torsi, dimensi dan kekuatan daya. Desain motor listrik ini terkesan lebih ringkas (compact), sehingga memungkinkan motor listrik ini dapat diinstal di ruang yang terbatas. Tak hanya itu, motor listrik tipe ini juga dapat diimplementasikan pada berbagai jenis kendaraan, termasuk drone, robot dan bahkan sistem di Industri.

Desain yang ringkas ini dengan sendirinya akan mempengaruhi berat motor. Apabila berat motor lebih ringan, maka akan meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi energi. Kinerja motor listrik tipe ini menjadi lebih baik, dengan adanya torsi yang tinggi serta respon yang lebih cepat.

Dari sisi biaya produksi dan perawatan pun dapat dipangkas, mengingat pemakaian meterialnya yang lebih sedikit dengan struktur yang lebih sederhana.

Itu kenapa kemudian motor listrik tipe ini menarik perhatian industri manufaktur motor di luar sana. Sebut saja YASA yang saat ini telah meluncurkan tipe YASA 750 dan YASA P400. YASA bahkan telah mengembangkan motor fluks aksial hub baru, yang sudah digunakan dalam model Vision One-Eleven Mercedes-Benz. Selain YASA, masih ada beberapa nama industri motor listrik axial flux, seperti Evolito, Magnax dan Phi-power.

Di Indonesia, salah satu kampus yang melakukan riset dan pengembangan teknologi ini adalah tim peneliti Center for Research and Innovation on Advanced Transportation Electrification (CReATE) PENS. Dan, inovasi yang dihasilkan oleh kelompok peneliti ini yaitu Motor Axial Flux BLDC 2–5KW / 72 Volt dan Motor Axial Flux BLDC dan Controller 20KW / 153 Volt.

Motor yang sempat mencuri perhatian pada Pameran Trade Expo Indonesia tahun 2024 silam ini bahkan telah dilirik oleh perwakilan delegasi seperti Aljazair dan Saudi Arabia serta pengunjung dari Asia, seperti Korea, Hongkong dan Malaysia. Tak ketinggalan, Global Services LTD, salah satu perwakilan industri dari Nigeria pun tertarik dan melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama pengembangan kendaraan listrik menggunakan Motor AFPM BLDC.

Kehadiran inovasi kampus ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, agar inovasi ini tidak hanya menjadi hiasan ruang workshop dan bengkel kampus. Jika para peneliti, yang terdiri dari Dosen, laboran dan mahasiswa selama ini telah mencurahkan ide, pemikiran dan tenaganya untuk mewujudkan inovasi yang menopang kebutuhan pasar domestik, maka selanjutnya giliran pemerintah untuk turut andil dalam pengembangan industrialisasinya.

Industrialisasi motor listrik AFPM BLDC inovasi kampus PENS, dalam kaca mata dunia pendidikan telah meruntuhkan metafora “menara gading” yang selama ini identik dengan eksklusifitas kampus. Betapa inovasi ini dapat menjawab permasalahan transportasi Indonesia ke depan.

Jika industrialisasi motor ini berjalan, maka selain peningkatan TKDN, negara dapat melakukan penghematan devisa, menciptakan lapangan kerja, serta menguatkan daya saing industri lokal.

Mengingat produksi skala besar motor ini akan mengarah pada harga yang kompetitif, jika harus dibandingkan dengan produk impor.

Di satu sisi, industrialisasi motor AFPM BLDC ini juga memberikan dampak lingkungan yang positif dengan mendorong adopsi kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor transportasi.

Untuk mempercepat pertumbuhan industri penyokong, pemerintah perlu melakukan berbagai langkah strategis, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kampus melalui dukungan pendanaan lanjutan untuk riset dan pengembangan. Dukungan pendanaan juga dibutuhkan untuk Perusahaan yang ingin berinvestasi dalam industri penyokong motor listrik.

Infrastruktur pendukung industri penyokong motor listrik perlahan-lahan mulai disiapkan, namun regulasi pemerintah terkait insentif pajak, subsidi atau potongan biaya bagi Perusahaan yang ingin berinvestasi dalam industri penyokong motor listrik belum sepenuhnya terimplementasi.

Pemerintah pun wajib memfasilitasi kerja sama antara industri penyokong motor listrik dengan perusahaan otomotif dan perusahaan lain yang terkait. Semakin banyak mitra yang terlibat tentunya makin meningkatkan kapasitas produksi, sekaligus menjadi sebuah proyek padat karya lintas Kementerian.

Dukungan ini juga dapat dituangkan dalam bentuk yang lebih strategis, sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan regulasi dan standar yang mendukung pengembangan industri penyokong motor listrik, di antaranya standar keamanan dan keselamatan, standar keterampilan tenaga kerja, standar produk, fitur dan nilai jual dan lain sebagainya.

Di samping edukasi terkait teknologinya, pemerintah juga perlu menyiapan kampanye berkelanjutan guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat motor listrik dan industri penyokongnya. Hal ini akan mendukung meningkatnya permintaan produk dan sejalan dengan hal itu, akan meningkatkan pertumbuhan industri.

Dari sisi pengembangan ketenaga kerjaan, pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan pelatihan dan pendidikan untuk menambah kapasitas dan keterampilan tenaga kerja di sektor industri penyokong motor listrik.

Dengan mengupayakan beberapa hal seperti meningkatkan insentif, infrastruktur, penelitian dan pengembangan, kerja sama industri, regulasi dan standar, kesadaran masyarakat, pelatihan dan pendidikan, serta dukungan pendanaan, pemerintah dapat mempercepat pertumbuhan industri penyokong motor listrik dan meningkatkan daya saing industri otomotif nasional.

Sudah barang tentu, upaya pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan industri penyokong motor listrik dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri otomotif nasional dan mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

*) Andri Suryandari, Ketua Humas Konsorsium PTV Jawa Timur Sekretaris BPC. PERHUMAS Surabaya Raya

Editor : Iwan Iwe






Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.