Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Palestina mendapat kecaman dari berbagai pihak. Langkah ini dinilai bukan solusi tepat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Palestina.
Dinna Prapto Raharja, dosen Hubungan Internasional sekaligus pendiri lembaga penelitian dan pelatihan independen Synergy Policies mengungkapkan bahwa langkah yang diambil oleh Presiden Prabowo kurang tepat.
Menurut Dinna, langkah tersebut hanya akan menguntungkan pihak Israel karena sebelumnya Amerika Serikat menyarankan untuk merelokasi warga Palestina ke berbagai negara.
Keputusan tersebut dinilai berpihak pada negara yang mendukung one state solution alih-alih mendukung negara yang pro pada two state solution.
Baca Juga : Prabowo Kunjungi 5 Negara di Timur Tengah, Siap Mediasi Konflik Gaza dan Evakuasi Korban ke Indonesia
“Justru kita harus paham bahwa dengan membawa orang-orang Palestina keluar dari Palestina itu kita bisa mendukung satu pihak dan membuat situasi semakin rumit bukannya menuju ke satu titik penyelesaian,” ungkap Dinna.
Lebih lanjut, Dinna menyoroti strategi pemerintah dalam memberi terobosan terhadap konflik di Gaza. Apakah solusi yang ditawarkan oleh Presiden Prabowo tersebut memiliki motif terselubung akibat kenaikan tarif impor yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat baru-baru ini.
Menurutnya, Indonesia seharusnya memperkuat kerja sama terhadap negara tetangga Palestina seperti Mesir dan Yordania untuk kemudian membangun rumah sakit Indonesia di sana.
Baca Juga : Presiden Prabowo Subianto Ucapkan Selamat Idul Fitri untuk Umat Islam Indonesia dan Dunia
“Jadi kalau memang niatnya membantu dari segi kemanusiaan saja gak perlu di bawa jauh ke Indonesia, karena kalau dibawa jauh ke Indonesia statusnya berubah menjadi displacement, dan itu jelas masuk ke agendanya Amerika Serikat,” imbuhnya.
Penasihat senior bidang kebijakan publik tersebut menekankan bahwa perlu adanya riset dan pemahaman yang lengkap terhadap dinamika politik di Timur Tengah.
Konflik di Palestina bukannya hanya tentang kemanusian namun juga berkaitan dengan politik luar negeri hingga dapat berdampak pada perekonomian dunia.
Baca Juga : Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion di Indonesia, Dukung Timnas Indonesia Masuk Piala Dunia
“Jadi soft powerlah pak yang perlu kita perkuat kedepannya. Dan itu butuh waktu juda dari pihak Indonesia, supaya orang ngeliatnya kita itu kredibel bukan sekedar sesaat, bukan untuk etalase politik tetapi memang betul-betul Indonesia invest betul untuk mengubah situasi di Timur Tengah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto menyatakan kesiapan Indonesia untuk menampung korban konflik di Gaza, khususnya warga Gaza yang mengalami luka-luka, trauma perang, serta anak-anak yatim piatu.
“Kami siap mengevakuasi warga Gaza yang membutuhkan, baik anak-anak yatim, korban trauma, maupun mereka yang disetujui oleh pemerintah Palestina untuk dievakuasi,” ucap Prabowo dalam Keterangan Pers di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Editor : Khasan Rochmad