PACITAN - Semakin siang semakin panas terik matahari. Itulah yang dirasakan masyarakat Kabupaten Pacitan saat ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, fenomena El Nino memicu berkurangnya curah hujan dan berdampak pada musim kemarau panjang.
Fenomena El Nino membuat suhu udara di Kabupaten Pacitan saat ini mencapai 30 sampai dengan 35°C. Bahkan pada 12 Oktober 2023 besok, panas ekstrem di Jawa Timur akan naik sampai dengan 42°C.
"Akibatnya, suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat panas," ujar Kepala BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko.
Menurut dia, secara umum, fenomena suhu panas ekstrem tersebut terjadi karena sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan. Terutama pada siang hari. Kondisi ini menyebabkan sinar matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer.
Baca Juga : Hujan Deras Terjang Magetan, Banjir Genangi Jalan Mayjend Sukowati dan Pohon Tumbang Tutup Akses
"Cuaca panas ekstrem diprediksi akan terjadi sampai dengan akhir bulan nanti, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari, " imbuhnya.
Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara juga berdampak terhadap kondisi suhu panas di suatu wilayah. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, dan kelelahan.
Selain itu pemanfaatan penggunaan air dengan baik juga penting dilakukan warga karena fenomena panas ekstrem memicu krisis air bersih. "Kondisi ini juga berpengaruh pada tingkat kerawanan kebakaran dan kekeringan," pungkasnya.(Edwin Adji)
Editor : M Fakhrurrozi